Bisnisbandung.com - Umum diketahui dulu kala Timor Leste pernah menjadi bagian dari NKRI sebelum memutuskan pisah dari Indonesia 20 Mei 2002.
Secara mengejutkan berhembus kencang kabar mengenai ingin kembali bergabungnya Timor Leste ke pangkuan NKRI dan menjadi wilayah Indonesia.
Sejak memilih merdeka dan meninggalkan Indonesia, negara Timor Leste memang mengalami perkembangan tetapi tidak bisa dibilang signifikan jauh dibanding masih menjadi NKRI.
Baca Juga: Bagian Dalam Mobil Yang Sering Diabaikan Kebersihannya, Padahal Efeknya Ngaruh loh!
Karena memiliki latar belakang sejarah berbeda dan tumbuh dalam lingkungan berbeda, sejak masa penjajahan Timor Timur tidak pernah memiliki kedekatan emosional dengan Indonesia.
Sejak dikuasai Indonesia 1970-an selalu ada riak dan protes yang dilakukan oleh masyarakat di sana untuk kembali merdeka dan berdiri sendiri seperti rencana bersama Pemerintah Portugis.
Angin segar berhembus setelah reformasi Mei 1998 ketika BJ Habibie menyetujui tuntutan penyelenggaraan referendum menentukan nasib sendiri bagi Timor Timur pada 27 Januari 1999.
Baca Juga: Perbedaan Perawatan Mobil Jangka Pendek & Jangka Panjang
Referendum diselenggarakan dengan dua pertanyaan, pertama apakah anda menerima otonomi khusus Timor Timur dalam NKRI dan kedua apakah anda menolak otonomi khusus tersebut.
Dari hasil referendum itu dari 438.968 suara ada 78,5% yang memilih opsi kedua dan 21.50% memilih opsi pertama.
Hasil inilah yang menjadi dasar pemisahan Timor Timur dan berdirinya negara Timor Leste yang keberadaannya diakui oleh PBB pada 20 Mei 2002.
Baca Juga: Pancasila Pemersatu Bangsa Untuk Indonesia Maju, Menjadi Tema Untuk Hari Kesaktian Pancasila 2023
Setelah mengetahui sejarah panjang tadi setidaknya sudah mengetahui kalau pendudukan Indonesia di Timor Timur dilakukan dengan kekerasan.
Sudah lebih dari 22 tahun Timor Leste berdiri setelah memisahkan diri dari Indonesia pastinya terdapat perkembangan dari segi ekonomi, pendidikan, hingga politik.