Ynigo Ortiz de Retez memberikan nama wilayah ini New Guinea sebab menganggap orang-orang disana mirip dengan orang Afrika.
Baca Juga: Hal yang Harus Kamu Perhatikan Ketika Kencan Online di Zaman Digitalisasi Ini
Orang Eropa yang diyakini melihat Papua Nugini dan memberi nama Papua pertama kali adalah navigator asal Portugis yang bernama Don Jorge de Meneses.
Sejatinya, pulau utama di Papua Nugini ini ditemukan sekitar tahun 1562 oleh Don Jorge de Meneses.
Meski, navigator Eropa menjelajahi pulau-pulau Papua Nugini selama 170 tahun berikutnya masih saja sedikit yang diketahui tentang penduduknya sampai akhir abad 19.
Baca Juga: Bukan Perfeksionis, Ini 4 Fakta & Mitos Tentang Virgo, Nomor 2 Rasio Kecemasan Menjadi Tinggi
Khususnya pada tahun 1884 kolonial Inggris di Port Moresby memproklamasikan bahwa wilayah bagian Tenggara niuji ini menjadi wilayah kekuasaannya.
Tahun yang sama bendera Jerman dikibarkan di timur laut New Guinea, kedua peristiwa tersebut menyadarkan Belanda.
Pada akhirnya Belanda bergerak cepat jika tak ingin bagian barat jatuh pada kekuasaan bangsa Eropa lainnya.
Baca Juga: Cara Move On Dari Mantan, Begini Hasil Terbaik Dari Survey Move On
Belanda pun mengklaim mulai Raja Ampat hingga 141 derajat di bagian timur atau garis yang membentang antara Timur Kota Jayapura-Merauke menjadi wilayah kekuasaannya.
Klaim Belanda ini akhirnya diakui oleh Inggris pada tahun 1895 diikuti oleh pengakuan Jerman pada tahun 1910.
Garis batas internasional inilah yang masih berlaku sampai hari ini yang memisahkan negara Papua Nugini dan provinsi Papua Indonesia.
Baca Juga: Tidak Lolos Uji Emisi Akan Ditilang? Ini Jawaban Polda Metro Jaya
Adapun fakta menarik lainnya Port Moresby dianggap sebagai salah satu kota yang berbahaya karena penyelundupan narkoba yang masih ada.