Bisnisbandung.com,- Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, budaya,agama dan bahasa. Dengan populasi 271 juta menurut data BPS 2021, Indonesia menjadi negara terpadat ke 4 di dunia setelah China, India, dan Amerika. Tentu menjadi tantangan tersendiri dalam merawat kebhinekaan NKRI.
Keanekaragaman hayati, sumber daya dan geografi dapat menjadi potensi bagus untuk NKRI. Sementara ancaman kebhinekaan karena perbedaan budaya, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial berpotensi memecah bangsa. Tentu dibutuhkan strategi merawat kebhinekaan demi utuhnya NKRI.
Perbedaan budaya adalah seperangkat nilai yang melekat sejak lahir dan juga kepercayaan alamiah yang jika terjadi perbedaan potensial memecah persatuan bangsa. Perlu dicermati banyak pihak untuk senantiasa merawat kebhinekaan di negara kita tercinta.
Peranan media sosial juga memperburuk keadaan. Kadang kala tersebarnya berita hoax akan menimbulkan salah persepsi yang memicu salah faham. Dibutuhkan langkah terbaik untuk mendamaikan potensi perpecahan di masyarakat.
Jelang pemilu, akan mulai muncul politik identitas. Hal ini mesti difahami para pemimpin dan negarawan untuk bisa mengendalikan hal ini agar tidak berujung pada perpecahan negara.
Kampanye politik diharapkan tidak mendiskreditkan kelompok tertentu yang dianggap berbeda, namun penuh dengan diskusi rasional, egaliter dan penuh toleransi atas kebhinekaan dalam negara kita.
Baca Juga: Keindahan Pulau Dewata Memikat, Bali Tetap Jadi Tujuan Favorit Libur Lebaran via Bandara Soetta
Para pemimpin dan negarawan juga patut mencermati timbulnya kelompok radikal agama dan etnik. Sebisa mungkin hal ini bisa diperbaiki melalui pendekatan persuatif dan edukatif oleh para pemimpin negara.
Merawat kebhinekaan melalui strategi domestik, institusi pendidikan, civil society dan pemerinta, harus terus dilakukan tanpa henti.
Dorong keluarga untuk mengembangkan pergaulan inklusif anak sejak dini. Anak perlu diajarkan mengenal perbedaan dalam arti luas.
Ajarkan anak untuk tetap nyaman dan toleran saat berteman dengan orang yang berbeda ras, agama, golongan, bahasa dan budaya.
Hindarkan persepsi mayoritas dan minoritas dalam benak pikiran anak, tanamkan kebersamaan dan toleransi dalam interaksi.
Baca Juga: 5 Tanda Pria yang Hanya Menyayangi Kamu Seorang dan Tidak Mendua
Artikel Terkait
Pacaran Bukan Sekedar Bermesraan: 7 Alasan Mengapa Pacaran yang Sehat Dapat Membawa Manfaat Kesehatan Fisik
Distance Doesn't Matter: 8 Ciri Cowok Serius Mau Menikah Walaupun Terpisah Jarak, Apakah Kamu Salah Satunya
Menguak Misteri Komitmen dalam Pacaran: Panduan Praktis Pertahankan Komitmen yang Sehat dalam Hubunganmu
Keindahan Pulau Dewata Memikat, Bali Tetap Jadi Tujuan Favorit Libur Lebaran via Bandara Soetta
Bikin Cewek Tergila-Gila itu Gampang Bro! Lakukan 4 Hal ini, Kamu Bakalan Menang Banyak Bro
5 Tanda Pria yang Hanya Menyayangi Kamu Seorang dan Tidak Mendua