Faktor-faktor ini membuat wilayah Indonesia menjadi lebih rawan terhadap cuaca ekstrem dalam periode ini.
Dalam sebulan terakhir, kemunculan beberapa bibit siklon tropis dinilai masih sejalan dengan pola klimatologis.
Periode November hingga April merupakan fase aktif pembentukan bibit siklon tropis di wilayah selatan Indonesia.
Kondisi tersebut turut diperkuat oleh monsun barat yang membawa massa udara lembap dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia, sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat dan sistem tekanan rendah.
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di wilayah pesisir selatan Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Aktivitas pelayaran dan perikanan juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko gelombang tinggi akibat pengaruh tidak langsung sistem siklon tropis di Samudra Hindia.***
Baca Juga: Agar Tak Jadi Bola Liar, Susno Duadji Minta Fakta Isu Ijazah Jokowi Dibuka Terang-Benderang
Artikel Terkait
BMKG Ungkap Munculnya Anomali Cuaca Ekstrem di Sumatera dan Aceh Dipicu Kerusakan Lingkungan
BRIN Temukan Tiga Badai, Ancaman Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Kembali
Bencana Aceh-Sumatera Jangan Sampai Terulang, Pakar Klimatologi Wanti-Wanti NTB dan NTT