Bisnisbandung.com - Pengamat otomotif Fitra Eri menilai bahwa kendaraan taktis Maung yang saat ini menjadi perhatian publik belum dapat disebut sebagai mobil nasional secara penuh.
Meski proses perakitan dilakukan di dalam negeri, sejumlah komponen inti, termasuk sistem penggerak, masih berasal dari luar negeri. Kondisi ini membuat Maung belum sepenuhnya memenuhi unsur kemandirian produksi.
Dalam pandangannya, Indonesia sebenarnya pernah memiliki proyek mobil nasional pada akhir tahun 1990-an melalui Timor yang dirancang untuk menjadi kendaraan rakyat.
Baca Juga: Menkeu Himbau Kepala Daerah Maksimalkan Anggaran, Ini Kata DPR
Namun pergantian kepemimpinan kala itu membuat proyek tersebut tidak berlanjut. Upaya serupa kembali muncul pada era berikutnya, termasuk proyek Esemka yang menerapkan pola kolaborasi dengan pabrikan luar.
Namun, model bisnis yang belum kuat membuat pengembangannya tidak berkembang maksimal.
Terkait keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Maung sebagai kendaraan simbol nasional, langkah tersebut dinilai layak jika diarahkan untuk kebutuhan pejabat negara atau institusi pemerintahan.
Baca Juga: Menkeu Himbau Kepala Daerah Maksimalkan Anggaran, Ini Kata DPR
Penggunaan Maung sebagai kendaraan dinas presiden dianggap mencerminkan kebanggaan terhadap produk rakitan dalam negeri.
Namun, apabila ke depannya Maung ingin dipasarkan secara luas kepada masyarakat, proses pengembangannya harus didukung oleh model bisnis yang berkelanjutan.
“Saya mendukung penuh proyek mobil nasional, mobil merek nasional yang mungkin awalnya masih berkolaborasi, tetapi lama-lama kita bisa mandiri. Asal proyek ini disiapkan agar sehat secara bisnis,” ucapnya dilansir dari YouTube Metro TV.
Produksi mobil bukan hanya soal menunjukkan kemampuan industri, tetapi juga menyangkut daya saing harga, efisiensi produksi, rantai pasok, dan kemandirian teknologi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Terkejut Air Minum Aqua di Subang Ternyata Bukan dari Mata Air Pegunungan
Artikel Terkait
Prabowo Klaim Penuhi Janji Setahun Memimpin, Awalil Rizky: “Mana Buktinya?”
Setahun Prabowo-Gibran, Pengamat: Politik Aman Tapi Eksekusi Program Masih Bolong!
Selamat Ginting: Prabowo Sudah Tak Mau Lagi Jadi Bayangan Jokowi
Survei Celios Bikin Kaget! Awalil Rizky: Publik Kecewa, Janji Politik Prabowo-Gibran Setengah Hati!
Pengamat Soroti Fenomena Pansos di Pemerintahan Prabowo, Singgung Menteri “Penyelamat Ekonomi”
Setahun Pemerintahan Prabowo, Arah Ideologi Dinilai Masih Kabur