“Setelah keluarga Jokowi dipecat tidak hormat dari PDIP akhirnya PSI menjadi tempat berlabuh. Jokowi butuh partai dan PSI menyerahkan diri,” ujarnya.
Ia bahkan menyebut PSI kini lebih mirip “partai keluarga” daripada partai kader.
“Partai ini tidak lagi memberikan pembelajaran politik kepada anak muda. Semua keputusan ditentukan oleh restu keluarga Solo,” tegas Rudi.
Rudi juga meragukan kemampuan PSI untuk berkembang di bawah bayang-bayang Jokowi.
Baca Juga: Klaim Ramah Lingkungan Bioetanol Dipertanyakan, Risiko Deforestasi Jadi Sorotan
Ia menilai pengaruh Jokowi sebagai tokoh politik akan makin meredup seiring waktu.
“Hampir setahun setelah lengser pengaruhnya sudah mulai ‘mleret’ (meredup). Apalagi empat tahun lagi menuju 2029 bisa makin hilang,” ujarnya.
Menurut Rudi tanpa kemandirian dan kaderisasi yang jelas, PSI akan sulit bertahan. “Secara organisasi, PSI tidak sehat.
Ketua umumnya diam tapi sang dalang yang aktif ke sana kemari. Ini kebalik,” katanya.
Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Heran dengan Gubernur yang Protes Pemotongan Anggaran
Rudi menegaskan pandangannya bahwa PSI kini hanyalah perpanjangan tangan dari kepentingan politik keluarga Jokowi.
“Kaesang hanya wayang dikendalikan oleh sang dalang. Siapa dalangnya? Anda semua sudah tahu,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Rapor Merah untuk Bahlil! Ikrar Nusa Bhakti: Menteri ESDM Lebih Sibuk Politik daripada Kerja
Menteri atau Pelawak Ekonomi? Ferdinand Semprot Menkeu Purbaya
DPR Ribut Soal Rp 1.000 Sehari, Dedi Mulyadi: Ini Gotong Royong Budaya Warga Jawa Barat.!
Jawa Barat Siap Jadi Provinsi Tanpa Sampah! Dedi Mulyadi: Insyaallah Dua Tahun Beres Semua!
Kasus Nadiem Makarim Dipertanyakan! Hotman Paris: Enggak Ada Kerugian Negara!
Cari Kerja Makin Susah! Bank Dunia Sentil Indonesia, Ekonom: Kita Nggak Baik-Baik Saja!