Bisnisbandung.com - Empat bank pelat merah kompak menaikkan bunga deposito valuta asing (valas) menjadi 4% mulai awal November 2025.
Keputusan tersebut langsung menuai sorotan terutama karena muncul spekulasi adanya campur tangan pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Meski begitu pengamat ekonomi Awalil Rizky menilai pernyataan-pernyataan Purbaya sebelumnya bisa saja memengaruhi persepsi pasar.
Baca Juga: Klarifikasi Bobby Nasution Dinilai Terlambat, Polemik Plat Aceh Terlanjur Gaduh
Purbaya buru-buru membantah tudingan itu.
Ia menegaskan tak pernah memerintahkan bank-bank Himbara untuk menaikkan bunga deposito dolar AS.
"Saya tidak pernah memberi perintah kepada bank untuk menaikkan tingkat bunga deposito dolar," ujar Purbaya dalam konferensi pers bersama Gubernur Bank Indonesia, seperti dikutip Reuters.
Awalil dalam youtubenya menjelaskan “Purbaya ini dikenal sebagai sosok yang punya pengaruh cukup kuat terhadap bank BUMN.”
“Jadi wajar kalau muncul isu bahwa kenaikan bunga deposito ini ada intervensi,” kata Awalil.
Baca Juga: Razia Plat Aceh di Medan, Bobby Nasution Dinilai Bisa Memicu Ketidakharmonisan Antar Daerah
Awalil mengkritisi langkah bank pelat merah.
Awalil bahkan menyebut kebijakan itu kontraproduktif.
Menurutnya bunga tinggi deposito dolar bisa mendorong nasabah memindahkan simpanan dari rupiah ke dolar sehingga justru melemahkan rupiah.
Langkah bank BUMN menaikkan bunga deposito dolar diumumkan di tengah melemahnya rupiah yang sempat menyentuh Rp16.790 per dolar AS, level terendah sejak April 2025.
Baca Juga: Diprotes Soal Kebijakan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya Tanggapi Kiriman Karangan Bunga
Artikel Terkait
30 Juta Penerima Tapi Masih Ada Keracunan! Prabowo Akui Kekurangan Program MBG
Amien Rais Bongkar Relawan Jokowi 32 Biji, Dana Miliaran Diduga Digelontorkan
Adian Napitupulu Bongkar Jokowi Politisi Bukan Negarawan!
Berani! Rocky Gerung Kritik Polri di Depan Kapolri: Reformasi Cuma Kulit
Oligarki Lebih Berkuasa dari Pemerintah? Amien Rais Angkat Bicara!
Skandal MBG! Ribuan Korban Keracunan, Gubernur Dedi Mulyadi Bentuk Satgas Khusus