Jangan Kira Jokowi & PDIP Ditendang Prabowo, Adi Prayitno: Reshuffle Panas

photo author
- Selasa, 23 September 2025 | 17:00 WIB
Pengamat politik Adi Prayitno (dok youtube 62+)
Pengamat politik Adi Prayitno (dok youtube 62+)


Bisnisbandung.com - Reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto kembali memantik perdebatan politik.

Sejumlah menteri yang diganti belakangan ini disebut-sebut sebagai orang dekat Joko Widodo (Jokowi) maupun PDIP.

Namun pengamat politik Adi Prayitno menilai perombakan kabinet bukan pertanda renggangnya hubungan antar-elite justru menjadi ajang konsolidasi.

Baca Juga: Erick Thohir Dinilai Lebih Cocok Jadi Menpora, Catatan Kritis BUMN Jadi Alasan Pergeseran

"Kalau ada orang-orang yang teridentifikasi sebagai orangnya Jokowi atau PDIP diganti itu hal biasa. Presiden punya hak prerogatif. Jangan buru-buru disimpulkan hubungan politik memburuk," kata Adi dalam youtubeya.

Menurut Adi sejak awal sistem presidensialisme di Indonesia tidak mengenal istilah koalisi abadi.

"Hari ini teman besok bisa jadi lawan. Itu hal wajar dalam politik. Jadi reshuffle tidak bisa dijadikan ukuran retaknya hubungan," ujarnya.

Adi mencontohkan meski ada beberapa nama seperti Budi Arie, Sri Mulyani, hingga Hendrar Prihadi yang diganti posisi orang-orang dekat Jokowi di pemerintahan Prabowo masih cukup banyak.

Bahkan pengangkatan Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan disebut Adi sebagai bukti kuatnya pengaruh Jokowi.

Baca Juga: Solusi Bahlil untuk Atasi Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Pakar Nilai Perlu Pengawasan

"Qodari itu kan dikenal sebagai penggagas Jokowi tiga periode, orang dekat Jokowi. Tapi dia justru dipilih jadi KSP. Itu artinya hubungan Prabowo dan Jokowi masih baik-baik saja," jelas Adi.

Selain itu kedekatan Prabowo dengan PDIP dan Megawati juga masih terlihat.

Adi mengingatkan publik soal kehadiran Megawati saat konferensi pers bersama para ketum parpol usai demo akhir Agustus lalu.

"Itu menandakan hubungan politik Prabowo dengan PDIP juga tetap solid. Jadi narasi bahwa reshuffle adalah tanda renggangnya hubungan elite itu terbantahkan," tegas Adi.

Baca Juga: KPK Tindak Kasus Kredit Fiktif di Jepara, Stimulus Ekonomi Rawan Korupsi, Singgung Kucuran 200 Triliun

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X