Soal Larangan Pelajar Ikut Demo, Ketua Partai Buruh: Jangan Dilarang Berlebihan, Mereka Generasi Bangsa

bisnisbadung.com - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menanggapi isu larangan terhadap pelajar yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa.

Ia menilai larangan yang terlalu berlebihan justru dapat menimbulkan dampak sebaliknya bagi generasi muda.

Menurut Said Iqbal, pelajar seperti siswa SMA dan STM memang belum memiliki wadah organisasi formal untuk menyalurkan aspirasi.

Baca Juga: 10 Ribu Buruh Turun ke Jalan, DPR Tak Merespons? Mogok Nasional Jadi Pilihan

Namun, keinginan mereka untuk menyampaikan pendapat sebaiknya diakomodasi, bukan dihadapi dengan tindakan represif.

“Kalau menurut pandangan Partai Buruh, diakomodir saja mereka. Jangan dipancing untuk berbuat sesuatu yang di luar apa yang kita kehendaki,” ucapnya dilansir dari youtube Metro TV.

Ia menegaskan bahwa pelajar adalah bagian dari generasi bangsa yang suatu hari bisa saja menjadi pemimpin di parlemen maupun institusi negara.

“Mereka generasi bangsa kok. Jangan-jangan mereka nanti yang akan duduk di DPR. Jadi biasa sajalah menghadapi mahasiswa, menghadapi pelajar, menghadapi SMA, menghadapi STM. Jangan berlebihan. Jangan dilarang. Anak muda makin dilarang makin tertantang,” terangnya.

Baca Juga: Mau Modif Motor? Hati-Hati, Dedi Mulyadi: Knalpot Bising Sekarang Dilarang di Jawa Barat

Ia mengingatkan bahwa semakin pelajar dilarang, maka semakin besar pula keinginan mereka untuk melawan.

Aksi pelajar kerap kali dianggap ricuh, padahal yang terjadi sering kali hanyalah bentuk ekspresi khas anak muda yang terbiasa berinteraksi dan berdebat di media sosial.

Dengan pendekatan persuasif dari aparat keamanan, para pelajar disebut bisa diajak berdialog dan memahami tujuan aksi secara lebih sehat.

Baca Juga: 21 Juta Warga Sudah Nikmati Makan Bergizi Gratis, Prabowo Tantang: Masih Ada yang Ragu?

Said Iqbal juga menekankan bahwa seluruh elemen pergerakan, baik buruh, mahasiswa, maupun pelajar, harus menjunjung tinggi sikap damai dan menolak kekerasan.