Rudi menilai janggal adanya tunjangan-tunjangan yang menurutnya tidak masuk akal seperti tunjangan kehormatan hingga tunjangan komunikasi.
“Kehormatan itu dari integritas, bukan dari tunjangan. Kalau pikiran, ucapan, dan tindakan tidak selaras, jangan harap mereka jadi manusia terhormat,” katanya.
Lebih lanjut Rudi menyebut kondisi ini memperlihatkan jurang lebar antara pejabat dan rakyat.
Baca Juga: Tak Punya Utang Sepeserpun! Ini Rincian Harta Wamenaker Immanuel Ebenezer
“Pejabatnya makmur, rakyatnya tersungkur. Semua ini ditopang dari pajak rakyat yang menyumbang lebih dari 80% APBN. Wajar rakyat berteriak,” ucapnya.
Meski menyentil keras Rudi menegaskan kritiknya bukan sekadar komplain melainkan edukasi agar publik memahami realita. Ia berharap ke depan kesejahteraan bisa merata.
“Seperti di Singapura, Norwegia, Swedia. Negara makmur, rakyatnya juga makmur. Itu harapan kita semua,” tutup Rudi.***
Artikel Terkait
Diinjak dan Kesakitan, Gubernur Dedi Mulyadi Tetap Dampingi Warga di Puncak Pinang
Tunjangan DPR Rp50 Juta per Bulan, Adi Prayitno Sebut Ini Soal Sensitif di Tengah Ekonomi Sulit
Tak Punya Utang Sepeserpun! Ini Rincian Harta Wamenaker Immanuel Ebenezer
Siapa Immanuel Ebenezer? Relawan Militan Jokowi yang Kini Jadi Sorotan Usai OTT KPK
Prabowo Tanggapi OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer, Kalau Bersalah Langsung Dicopot
BOM WAKTU di Kemenaker! Menaker Yassierli Sebut OTT Wamenaker Pukulan Berat