Risiko: Subsidi Justru Meminggirkan yang Membutuh
Selama ini masyarakat miskin bergantung pada gas LPG 3 kg sebagai alat utama memasak—subsidinya menjadi semacam ‘penyelamat’. Media menyebut:
“Gas elpiji ukuran 3 kilogram merupakan subsidi... yang betul‑betul dinikmati oleh masyarakat Indonesia selama ini.”
Jika akses gas subsidi dibatasi, dan data DTSEN tidak lengkap, dikhawatirkan kelompok rentan yang tidak termasuk data bisa kehilangan satu‑satunya sumber bantuan yang mereka nikmati.
Siapa yang Paling Berisiko?
Penerima bansos yang terdaftar di DTSEN aman
Masyarakat miskin non-ekstrem dan usaha mikro informal yang tidak terdata DTSEN berisiko kehilangan akses
Pengecer kecil yang selama ini jadi tulang punggung distribusi subsidi potensial terpinggirkan
Meski niat pemerintah adalah memperbaiki sasaran subsidi, efektivitas kebijakan ini sangat tergantung pada kualitas data DTSEN.
Jika basis data tersebut berantakan, yang menanggung dampak besar justru mereka yang tidak pernah terdata, meski sebenarnya membutuhkan.
Jangan tunggu 2026 tiba cek status DATAMU sekarang di sistem bansos. Kalau tidak terdaftar, gas melon bisa jadi ‘hak istimewa’ yang tak bisa kamu pakai lagi.***
Artikel Terkait
OJK Harus Bertindak! Ekonom: Gerakan Gagal Bayar Pinjol Bisa Rusak Industri Fintech
Konflik Thailand–Kamboja Meningkat, Peran Indonesia di ASEAN Dipertanyakan
Rekam Jejak Indonesia Disorot, Anggota DPR Ungkap Diplomasi Kemlu di Tengah Ketegangan Thailand–Kamboja
Hilangnya Handphone dalam Kematian Arya Daru, Kepolisian Dinilai Tengah Antisipasi Penghilangan Jejak
Kriminolog UGM Ungkap Celah Keterlibatan Pihak Lain dalam Kematian Arya Daru
Transfer Data RI ke Amerika Serikat Disebut Sebagai Bentuk Kepastian Hukum dalam Kerja Sama Perdagangan