2026: Gas Melon Hanya untuk yang “Tercatat di DTSEN”! Siap-Siap Terkejut Kalau Namamu Tak Muncul

photo author
- Minggu, 27 Juli 2025 | 10:30 WIB
Gas melon (gas LPG 3 kg)
Gas melon (gas LPG 3 kg)

Risiko: Subsidi Justru Meminggirkan yang Membutuh

Selama ini masyarakat miskin bergantung pada gas LPG 3 kg sebagai alat utama memasak—subsidinya menjadi semacam ‘penyelamat’. Media menyebut:

“Gas elpiji ukuran 3 kilogram merupakan subsidi... yang betul‑betul dinikmati oleh masyarakat Indonesia selama ini.”

Jika akses gas subsidi dibatasi, dan data DTSEN tidak lengkap, dikhawatirkan kelompok rentan yang tidak termasuk data bisa kehilangan satu‑satunya sumber bantuan yang mereka nikmati.

Siapa yang Paling Berisiko?

Penerima bansos yang terdaftar di DTSEN aman

Baca Juga: Rekam Jejak Indonesia Disorot, Anggota DPR Ungkap Diplomasi Kemlu di Tengah Ketegangan Thailand–Kamboja

Masyarakat miskin non-ekstrem dan usaha mikro informal yang tidak terdata DTSEN berisiko kehilangan akses

Pengecer kecil yang selama ini jadi tulang punggung distribusi subsidi potensial terpinggirkan

Meski niat pemerintah adalah memperbaiki sasaran subsidi, efektivitas kebijakan ini sangat tergantung pada kualitas data DTSEN.

Jika basis data tersebut berantakan, yang menanggung dampak besar justru mereka yang tidak pernah terdata, meski sebenarnya membutuhkan.

Jangan tunggu 2026 tiba cek status DATAMU sekarang di sistem bansos. Kalau tidak terdaftar, gas melon bisa jadi ‘hak istimewa’ yang tak bisa kamu pakai lagi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X