"Beberapa temanku sukses bukan karena punya banyak pilihan tapi karena menjilat dilakukan terus-menerus sampai profesional," tulisnya di X.
Ade Armando menanggapi santai serangan tersebut.
Ia menegaskan bahwa posisi komisaris tidak harus diisi orang teknis.
“Komisaris itu tugasnya mengawasi dan memberi masukan bukan menjalankan teknis kelistrikan. Dan ya saya siap belajar,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Gaungkan Semangat Bandung dalam Forum BRICS
Ade Armando juga menepis anggapan bahwa ini adalah “reward politik” atas pernyataannya yang sempat menyebut Gibran sebagai “Wakil Presiden terbaik sepanjang sejarah”.
“Astagfirullah... Saya bahkan enggak duduk di struktur PSI, enggak dapat jabatan apapun selama ini. Tiba-tiba saja ditunjuk dan saya pun kaget,” tambahnya.
Kontroversi soal jabatan komisaris di BUMN memang bukan hal baru.
Namun dalam kasus Ade Armando dinamika menjadi lebih tajam karena melibatkan relasi personal dan tudingan “balas jasa politik”.***
Artikel Terkait
Tangis Istri Tersangka Intimidasi Sukabumi Tak Mengubah Sikap Tegas Dedi Mulyadi
Pelayanan Buruk, Om Zein Semprot OPD: Jangan Nunggu Disindir Dulu!
Tidak Takut Dibenci! Dedi Mulyadi Siap Gusur Bangunan Ilegal demi Atasi Banjir
Jangan Bungkus Korupsi Pakai Agama! Dedi Mulyadi Bongkar Dana APBD ke Yayasan Al-Ihsan
Bandung Krisis Gizi! Farhan: Anak Stunting, Orang Dewasa Obesitas!
Tolak Pemekaran Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Buang-buang Duit, Fokus ke Kesehatan!