Ia menilai sistem ini bisa menghidupkan kembali semangat living constitution konstitusi yang tidak kaku melainkan terbuka terhadap nilai-nilai baru dan aspirasi publik.
Rocky Gerung menilai ini sebagai bentuk satire tajam terhadap putusan MK yang dinilai terlalu politis.
"Itu keputusan yang benar-benar merekayasa demokrasi. Kalau pemisahan pemilu ini mah enggak ada apa-apanya," katanya.
Rocky Gerung memprediksi bahwa turbulensi politik akan semakin terasa.
Baca Juga: Prabowo Gaungkan Semangat Bandung dalam Forum BRICS
Mulai dari tuntutan pemakzulan Gibran, dugaan ijazah palsu Jokowi, hingga tekanan terhadap DPR untuk membuka penyelidikan.
Ia juga menyebut masyarakat sipil akan menjadi kekuatan penentu dalam merumuskan arah demokrasi ke depan.
“Demokrasi tidak bisa dimonopoli oleh elite. Justru masyarakat sipil yang menjaga agar konstitusi tetap hidup,” tegas Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Tangis Istri Tersangka Intimidasi Sukabumi Tak Mengubah Sikap Tegas Dedi Mulyadi
Pelayanan Buruk, Om Zein Semprot OPD: Jangan Nunggu Disindir Dulu!
Tidak Takut Dibenci! Dedi Mulyadi Siap Gusur Bangunan Ilegal demi Atasi Banjir
Jangan Bungkus Korupsi Pakai Agama! Dedi Mulyadi Bongkar Dana APBD ke Yayasan Al-Ihsan
Bandung Krisis Gizi! Farhan: Anak Stunting, Orang Dewasa Obesitas!
Tolak Pemekaran Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Buang-buang Duit, Fokus ke Kesehatan!