Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Polemik Lingkar Pinggang serta Gaji, Apa Kata Pengamat Politik UIN?

Bisnisbandung.com - Pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali menuai sorotan publik.

Kali ini pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno angkat bicara soal dua pernyataan kontroversial sang menteri.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi bicara soal lingkar pinggang sebagai ukuran ajal dan gaji sebagai indikator kecerdasan serta kesehatan.

Baca Juga: Miss Komunikasi? Pemkot dan Pemerintah Pusat Soal Pembongkaran SLB Negeri Pajajaran Bandung

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Adi menyebut pernyataan Menkes yang menyebut laki-laki dengan lingkar pinggang di atas 33 cm pasti obesitas dan akan "menghadap Allah lebih cepat" sebagai tidak bijak dan menyesatkan.

“Yang jadi masalah adalah ketika Pak Menteri bilang bahwa yang lingkar pinggangnya 34 ke atas itu bakal lebih cepat menghadap Allah. Ini yang bikin gaduh,” ujar Adi.

Menurut Adi obesitas memang masalah serius secara medis.

Data Kemenkes sendiri menunjukkan bahwa sekitar 23% warga Indonesia mengalami obesitas.

Tapi menurutnya mengaitkan ukuran pinggang dengan waktu kematian adalah hal yang tidak bisa dibenarkan secara ilmiah maupun agama.

“Hidup dan mati itu urusan Tuhan, bukan urusan lingkar pinggang. Banyak juga kok orang kurus yang meninggal duluan dibanding yang gemuk,” tambahnya.

Baca Juga: Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judol, Pengamat Minta Penyidik Dalami Lebih Lanjut

Tak hanya soal obesitas, Adi juga menyoroti pernyataan Menkes yang menyebut bahwa seseorang dengan gaji Rp15 juta per bulan lebih pintar dan lebih sehat dibanding yang bergaji Rp5 juta.

Bagi Adi ini pernyataan yang merendahkan dan tidak berdasar.

“Kesehatan itu bukan soal berapa banyak uang yang dimiliki tapi soal gaya hidup. Banyak orang di desa yang tidak tahu pasti berapa penghasilan bulanannya tapi hidupnya sehat-sehat saja,” jelasnya.

Baca Juga: Projo Ragukan Kebenaran Dakwaan yang Sebut Nama Budi Arie dalam Kasus Judol