bisnisbandung.com - Polemik seputar Rancangan Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia (RUU Polri) terus bergulir.
Di Hambalang bersama presiden Prabowo dan jurnalis lainnya, Najwa Shihab menyinggung kurangnya transparansi dalam proses pembahasan RUU tersebut.
Terutama terkait potensi perluasan kewenangan kepolisian di tengah lemahnya pengawasan dan meningkatnya kasus abuse of power oleh aparat.
Najwa menggarisbawahi pentingnya partisipasi publik dalam proses legislasi, mengingat banyak kasus yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat, mulai dari kekerasan oleh aparat, korupsi di internal kepolisian, hingga pelanggaran etika dan hukum yang belum ditangani secara tuntas.
Baca Juga: Dedi Mulyadi ‘Curhat’ ke Prabowo, Ini Derita Petani Jawa Barat!
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa pembahasan undang-undang merupakan bagian dari sistem demokrasi yang dijalankan melalui wakil-wakil rakyat di parlemen.
Ia menekankan bahwa seluruh partai politik, termasuk yang berada di luar pemerintahan, turut terlibat dalam proses pembahasan setiap beleid baru.
Presiden juga menyebut bahwa mekanisme pengawasan terhadap institusi kepolisian sebenarnya telah ada, seperti keberadaan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Baca Juga: Tikus Minggat! Prabowo Janji Kirim 1.000 Burung Hantu ke Petani
Namun, ia mengakui perlunya evaluasi dan perbaikan agar proses legislasi lebih transparan dan akuntabel.
Isu keterbukaan draf RUU juga menjadi sorotan. Publik, termasuk kalangan media dan aktivis, kerap kesulitan mengakses naskah resmi yang sedang dibahas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan beredarnya draf palsu atau tidak sah yang dapat menyesatkan masyarakat.
“Jadi, dalam arti, mari kita koreksi itu. Kalau tidak puas dengan transparansi, kita bikin transparan. Tapi jangan ngarang, gitu loh,” tegasnya dilansir Bisnis Bandung ari youtube Najwa Shihab.
Baca Juga: Ady bersama putrinya merilis single Kesini Dekat-Dekat
Presiden Prabowo menekankan pentingnya klarifikasi atas informasi yang beredar dan mengingatkan agar masyarakat tidak menyebarkan dokumen yang tidak valid.
Artikel Terkait
Donald Trump Bikin Dunia Gonjang-Ganjing, Rocky Gerung: Presiden Prabowo Harus Waspada!
Eep Saefulloh: Prabowo-Gibran Lebih Banyak Gagal daripada Sukses!
Dedi Mulyadi ‘Curhat’ ke Prabowo, Ini Derita Petani Jawa Barat!
Tikus Minggat! Prabowo Janji Kirim 1.000 Burung Hantu ke Petani
Airlangga Ungkap Arahan Prabowo Hadapi Tarif 32% Trump, Negosiasi Bukan Retaliasi!
Gandeng Petani dengan Teknologi, Prabowo Yakin Indonesia Jadi Lumbung Padi Dunia