Rocky Gerung Usul Dino Patti Djalal Jadi Duta Besar AS, Ini Alasannya!

Dalam konteks ini Rocky Gerung menyebut nama Dino Patti Djalal sebagai sosok ideal.

“Dia (Dino) punya rekam jejak kuat. Paham jalur diplomasi, punya koneksi internasional, dan tahu medan negosiasi. Belum lagi ayahnya Hasyim Djalal adalah tokoh besar di bidang hukum laut internasional,” puji Rocky Gerung.

Rocky Gerung juga menyoroti dinamika di lingkaran kekuasaan yang dinilai memperlambat proses penunjukan duta besar.

Ia mengingatkan bahwa posisi Dubes AS bukan hanya sekadar simbol diplomatik melainkan peran strategis yang menentukan arah hubungan bilateral dan kawasan.

Baca Juga: Kejanggalan Ijazah Jokowi Dibongkar ? Dari Font Times New Roman hingga Nomor Seri

“Jangan sampai hanya karena kedekatan dengan elite pos penting seperti Washington diisi oleh orang yang tidak paham konteks global. Ini soal nasib bangsa,” tegasnya.

Rocky Gerung menyebut perang tarif ini sebagai ujian awal pemerintahan Prabowo.

Jika berhasil lolos dan menjalin kesepakatan adil dengan AS maka Indonesia bisa kembali tampil sebagai “big brother” di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.

“Kalau Prabowo sukses dalam ujian ini, Indonesia akan naik kelas. Dunia akan lihat Indonesia sebagai pemain kunci di Indo-Pasifik, bukan hanya penonton,” tuturnya.

Baca Juga: Panas! Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi Berlanjut, Analisis Roy Suryo dan Gerakan Alumni UGM

Selain menghadapi tekanan tarif, Rocky juga mengingatkan pentingnya Indonesia menjaga posisi strategisnya dalam menghadapi dominasi Cina dan dinamika aliansi global seperti BRICS.

Rocky Gerung menutup analisanya dengan menekankan bahwa calon Dubes Indonesia untuk AS harus memiliki kualitas di atas rata-rata.

“Bukan cuma diplomat, dia harus intelektual, paham hukum internasional, punya koneksi global, dan bisa membawa Indonesia masuk ke dalam perundingan global secara elegan,” kata Rocky Gerung.***