Perang Dagang Donald Trump Menggila, Rocky Gerung: Solusi Kantor Komunikasi Presiden Super Dungu!

photo author
- Sabtu, 5 April 2025 | 10:10 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
Pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik pada Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO).

Kritik Rocky Gerung ini terkait respons Indonesia atas kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor terhadap produk dari Indonesia hingga 32%.

Menurut Rocky Gerung respons PCO yang menyebut hilirisasi sebagai solusi utama atas perang dagang tersebut merupakan tindakan yang "konyol dan dungu".

Baca Juga: Blok-Blok Kekuatan Baru akan Muncul Imbas Kebijakan Donald Trump, Prediksi Rocky Gerung

Rocky Gerung menilai pernyataan itu menunjukkan ketidaktahuan mendalam dari para komunikator istana tentang substansi permasalahan global yang tengah terjadi.

"Itu betul-betul super dungu. Mereka enggak ngerti apa yang sedang terjadi di dunia," ucap Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya.

Rocky Gerung menyebut bahwa perang dagang yang dipicu Trump yang oleh sebagian pihak di AS disebut sebagai "Liberation Day".

Liberation Day merupakan langkah proteksionis besar yang menuntut respons cermat dari negara-negara terdampak termasuk Indonesia.

Namun sayangnya kata dia pemerintah malah mengeluarkan pernyataan yang tidak nyambung dengan konteks.

Baca Juga: Respons Lambat Pemerintah Dinilai Memperburuk Dampak Kebijakan Tarif Trump

"Solusi yang ditawarkan PCO yaitu hilirisasi jelas tidak relevan dengan isu perang tarif. Ini bukan soal pengolahan bahan mentah tapi soal diplomasi dan strategi perdagangan global," ujarnya.

Ia juga mengungkap keprihatinan bahwa komunikasi yang tidak terkoordinasi.

Ini dapat memberi kesan kepada dunia bahwa Presiden Prabowo tidak memahami dinamika global.

Rocky Gerung menyebut para komunikator di istana justru menjebak Presiden Prabowo dengan narasi yang membingungkan dan tidak mencerminkan arah kebijakan yang sesungguhnya.

Baca Juga: Bukan Soal Tarif 32%, Ferry Latuhihin Ingatkan Ancaman Terbesar dari Kebijakan Trump

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X