Prihatin Bencana Banjir, 2.000 Lebih Umat Hindu Kota Bekasi Arak Ogoh-Ogoh Wisnu Murti

photo author
- Selasa, 1 April 2025 | 10:05 WIB
PawaI Ogoh-ogoh dalam rangka Nyepi di Bekasi (dok PHDI Bekasi)
PawaI Ogoh-ogoh dalam rangka Nyepi di Bekasi (dok PHDI Bekasi)

Dalam kesempatan yang sama, Tri Adhianto juga menyoroti bahwa esensi dari Tawur Kesanga dan Nyepi adalah menciptakan harmoni atau keselarasan.

Hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya. Ia kemudian mengungkapkan sebuah ujian besar saat baru menjabat kembali sebagai Walikota, banjir besar melanda Kota Bekasi.

“Ujian besar kami adalah menangani banjir besar yang melanda Kota Bekasi awal bulan ini. Tentunya kita prihatin, mari bersama-sama saling bahu-membahu membangun Kota Bekasi yang semakin keren,” sambungnya.

Didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Bekasi, serta Dandim 0507 Kol. TNI Ricco Sirait, dan perwakilan dari Polres menyerahkan tali kasih berupa bingkisan kepada 40 umat Hindu yang terkena musibah banjir beberapa minggu lalu.

Baca Juga: 9 Tradisi Perayaan Idul Fitri di berbagai macam Daerah

Senada, menyikapi bencana banjir melanda kota, para seniman dan umat Hindu di Kota Bekasi pun mengekpresikannya dengan membuat ogoh-ogoh “Wisnu Murti”.

“Ogoh-ogoh merupakan patung yang telah ditempa dengan sentuhan seni dan relegi, mengaraknya dengan tujuan sebagai simbol Nyomya (Pembersihan) Bhuta Kala. Baik itu pembersihan dalam diri (sad ripu) maupun alam semesta (ekologi),” ujar Ketut Budiasa, dalang pragmen ogoh-ogoh Ketut Budiasa.

Akademisi STAH Dharma Nusantara Jakarta ini menjelaskan ogoh-ogoh yang diarak umat Hindu di Kota Bekasi mengusung lakon “Wisnu Murti”.

Bercerita tentang murkanya (kroda) Bhatara Wisnu terhadap keserakahan manusia yang tega merusak alam sehingga terjadilah banjir.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X