bisnisbandung.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menjadi sorotan publik terkait potensi celah korupsi dan monopoli dalam pengelolaannya.
Namun, pihak manajemen menegaskan bahwa pengawasan terhadap Danantara sangat ketat dengan melibatkan berbagai lembaga independen.
Group CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pengawasan dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk lembaga hukum dan audit negara seperti KPK, BPK, BPKP, Polri, Kejaksaan Agung, serta PPATK.
“Belum lagi dari advisor luar, kemudian ada Dewan Pengawas, ada Komite Audit, ada Komite Investasi, ada EIT, dan lain-lain. Jadi, kita ini terbuka,” jelasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Metro TV.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Pertemuan Pemred dan Prabowo, Demokrasi Harus Terbuka!
Semua lembaga tersebut yang berperan dalam memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam setiap pengambilan keputusan.
“Dari semua nama-nama itu, Saya meyakini mereka tidak akan mengorbankan nama besarnya untuk melakukan sesuatu yang melanggar aturan,” tegas Rosan Roeslani.
Prinsip tata kelola yang baik menjadi dasar utama operasional Danantara. Instruksi dari Presiden menekankan pentingnya kehati-hatian, transparansi, integritas, serta pengelolaan perusahaan yang berorientasi pada kepentingan nasional.
Baca Juga: Saat Retreat Staf Dedi Mulyadi Bertemu Sosok Kontroversial AAP yang Pencuri Pisang
Manajemen meyakini bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam pengawasan tidak akan mengorbankan kredibilitas mereka dengan melakukan tindakan yang melanggar aturan.
Selain aspek pengawasan, tujuan utama investasi yang dilakukan adalah menciptakan lapangan kerja berkualitas serta memberikan dampak ekonomi yang berkesinambungan bagi masyarakat.
Investasi yang dikelola diharapkan mampu menciptakan pekerjaan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian nasional.
Baca Juga: Longsor di Garut Renggut Nyawa Ayah 3 Anak, Dedi Mulyadi: Sekolah & Rumah Akan Kami Urus!
“Justru, investasi ini adalah salah satu cara menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, yang mempunyai dampak berkesinambungan, yang berkelanjutan untuk anak cucu kita ke depan. Jadi, kan semua itu tergantung pada kita semua yang ada di situ,” terang Rosan Roeslani.
Artikel Terkait
Efisensi Anggaran untuk Danantara? Dandhy Laksono Sebut Prabowo Melanjutkan Trik Jokowi
Prabowo: Danantara Siapkan Rp 325 Triliun untuk 15 Megaproyek, Mantan Presiden Masuk Jadi Pengawas yang Membuat Publik Curiga!
Kata Jokowi Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Deddy Sitorus: Mahasiswa Jawab di Jalanan!
Prabowo Warning! Idrus Marham: Menteri yang Tak Bela Rakyat, Silakan Minggir!
Presiden Prabowo Ingin Penghematan Anggaran Negara Diarahkan Untuk Investasi ke Industri yang Ciptakan Lapangan Kerja
Rocky Gerung Kritik Pertemuan Pemred dan Prabowo, Demokrasi Harus Terbuka!