Ia pun mempertanyakan klaim Prabowo yang menyebut adanya pihak yang ingin memisahkan dirinya dengan Jokowi, sebab kenyataannya kebijakan-kebijakan tersebut justru menunjukkan perbedaan yang nyata.
Tidak hanya itu, Alifurrahman menyoroti adanya kebijakan yang saling bertabrakan dalam pemerintahan Prabowo.
Misalnya, kebijakan penjualan gas LPG yang awalnya dilarang dijual di warung eceran, namun kemudian diizinkan kembali.
Ia menilai dinamika ini mencerminkan adanya dua kekuatan politik yang mempengaruhi arah kebijakan di dalam pemerintahan.
Baca Juga: Bukan Vandalisme? Roy Suryo Ungkap Makna Coretan Adili Jokowi
Alifurrahman menyebut situasi ini sebagai fenomena “matahari kembar” dalam politik Indonesia, di mana pengaruh Jokowi masih terasa kuat meski Prabowo kini menjabat sebagai presiden.
Ia menilai hubungan keduanya tidak sepenuhnya harmonis, melainkan dipenuhi dengan dinamika politik yang kompleks.
“Jadi, kalau Presiden Prabowo bilang ada orang yang mencoba ingin memisahkan, ya saya tidak tahu siapa yang mau memisahkan. Tapi dari apa yang terjadi dalam dua minggu terakhir ini, kelihatannya memang benar-benar terpisah sama sekali,” lugasnya.***
Baca Juga: Mahfud MD Sentil DPR, Pemberhentian Kepala Lembaga Bukan Kewenangan Kalian!
Artikel Terkait
Tutup Rapat Biang Keroknya! Amien Rais Terus Menuntut Adili Jokowi
Rinny Budoyo: Sikap Mencla-Mencle Jokowi Jangan Sampai Menjadi Budaya
Prabowo Tidak Mau Pisah dengan Jokowi, Faizal Assegaf: Jangan Bermain Api Pak!
Mengerikan! Rocky Gerung Bongkar Warisan Jokowi, 10 Juta Gen Z Tak Punya Pekerjaan
Seret Jokowi ke Pengadilan, Rizal Fadillah: Bisa Saja Cuma Butuh 2 Bulan!
Bukan Vandalisme? Roy Suryo Ungkap Makna Coretan "Adili Jokowi"