bisnisbandung.com - Hasil survei Litbang Kompas terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap 100 hari kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menuai kritik.
Survei yang mencatat angka kepuasan sebesar 80,9% ini dilakukan pada 4-10 Januari 2025 melalui wawancara tatap muka dengan 1.000 responden di 38 provinsi, menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat dengan margin of error sebesar 3,10%.
Meskipun secara metodologi survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95%, kritik datang dari akademisi Saiful Mujani.
Baca Juga: Akal-Akalan di Balik Pagar Laut Banten, Rocky Gerung Curiga Ada Kongkalikong di Balik Sertifikat HGB
Ia menilai pendekatan survei yang melibatkan responden umum kurang relevan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah secara objektif.
“Meminta orang yang tidak kompeten untuk mengevaluasi kinerja pemerintah atau bahkan menteri dan kementerian, ya, hasilnya seperti itu,” tulisnya di akun X pribadinya, Jumat (24/1/25).
Menurutnya, tingkat literasi masyarakat yang beragam dapat memengaruhi hasil survei, yang lebih merefleksikan persepsi publik ketimbang analisis kinerja berbasis data.
“Tingkat kepuasan publik di masyarakat yang kurang literat sering kali hanya mencerminkan perilaku warga, bukan evaluasi kinerja itu sendiri,” terangnya.
Baca Juga: Sensasi atau Substansi? Rocky Gerung Analisis Touring Jokowi dan Aksi Titiek Soeharto
Saiful Mujani mengusulkan bahwa evaluasi terhadap kinerja pemerintah, termasuk menteri dan kementerian, lebih ideal jika dilakukan oleh para ahli di bidang terkait.
Evaluasi dari kalangan profesional dapat memberikan gambaran yang lebih akurat dan terukur tentang keberhasilan atau kekurangan kebijakan pemerintah.
Kritik ini membuka diskusi penting mengenai relevansi survei kepuasan publik sebagai tolok ukur kinerja pemerintah.
Baca Juga: Menteri Arogan atau ASN Tertekan? Rudi S Kamri Bongkar Polemik di Kementerian
Meskipun survei seperti yang dilakukan Litbang Kompas dapat memberikan gambaran umum tentang opini masyarakat, pendekatan ini sering kali tidak mencakup analisis mendalam yang dibutuhkan untuk memahami efektivitas kebijakan secara holistik.
Artikel Terkait
100 Hari Prabowo di Kursi Presiden, Analisis Kritis Feri Amsari
Prabowo vs Jokowi, Perbandingan Gaya Kepemimpinan Menurut Ikrar Nusa Bhakti
Evaluasi 3 Bulan Kabinet, Prabowo Apresiasi Kinerja Menteri-Menterinya
Prabowo adalah Jokowi? Adi Prayitno: Jangan Salah Tafsir!
Peringatan Tegas Presiden Prabowo untuk Aguan dan Para Pengusaha, Hersubeno: Harus Dipidanakan
Rakyat atau Oligarki? Said Didu: Pilihan Berat Prabowo dalam Kasus Pagar Laut