Karir politiknya dimulai pada tahun 1971 ketika Presiden Soeharto menunjuknya sebagai Menteri Negara untuk Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara.
Posisi ini memberikan Emil Salim pengalaman penting dalam menangani isu-isu birokrasi di Indonesia.
Namun karirnya tidak berhenti setelah era Soeharto berakhir pada tahun 1998.
Emil Salim terus menjadi sosok yang dihormati hingga era reformasi bahkan dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Geger! Timoty Ronald Prediksi Kesempatan Kelas Bawah Naik Kelas Tinggal 5 Tahun Lagi
Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Emil Salim menyoroti pentingnya kepemimpinan yang berorientasi pada rakyat.
Ia menegaskan pejabat negara harus memprioritaskan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
"Pesan-pesan seperti ini adalah warisan berharga dari seorang tokoh senior seperti Emil Salim. Kita harus mengapresiasi nasihatnya untuk membangun pemerintahan yang lebih baik," ujar Prabowo.***
Artikel Terkait
Evaluasi 3 Bulan Kabinet, Prabowo Apresiasi Kinerja Menteri-Menterinya
Bongkar Pagar Laut Saja Tak Cukup, Rocky Gerung: Usut Aktor di Baliknya!
Dedi Mulyadi Soroti Ketimpangan Anggaran Pemprov Jabar, Hibah Rp 3,5 Triliun Jadi Sorotan
Hendri Satrio Sebut Pagar Laut PIK 2 Bisa Picu Konflik, Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Jokowi Jadi Satrio Wirang, Mohamad Sobary: Kehilangan Segalanya!
Rakyat atau Oligarki? Said Didu: Pilihan Berat Prabowo dalam Kasus Pagar Laut