Bisnisbandung.com - Pengamat politik senior Ikrar Nusa Bhakti menyatakan bahwa Effendi Simbolon sudah tidak lagi memiliki hak suara di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Hal ini menyusul kabar pemecatan Effendi dari partai berlambang banteng tersebut meskipun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak PDI-P.
Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan pemecatan Effendi diduga berkaitan dengan sejumlah pernyataannya yang kerap berbeda pendapat dengan kebijakan partai.
Baca Juga: Roy Suryo Soroti Data Milik Hasto yang Disimpan di Rusia: Benarkah Ada Informasi Berbahaya?
"Iya Effendi Simbolon sudah dipecat. Artinya dia tidak punya hak suara lagi di PDI-P," ujar Ikrar Nusa Bhakti dalam youtubenya.
Menurut Ikrar Nusa Bhakti pemecatan ini adalah konsekuensi dari langkah Effendi Simbolon yang dianggap tidak sejalan dengan arahan partai.
Ikrar Nusa Bhakti menjelaskan "Partai sangat disiplin terutama dalam menjaga soliditas."
"Kalau ada yang dianggap keluar jalur ya pasti ada tindakan tegas," tambah Ikrar Nusa Bhakti.
Baca Juga: Rinny Budoyo Bongkar Bukti Jokowi Ingin Tiga Periode: Jangan Terkecoh oleh Bahlil
Namun hingga saat ini Effendi Simbolon belum memberikan tanggapan resmi terkait isu pemecatannya.
PDI-P pun masih bungkam sehingga publik hanya bisa berspekulasi tentang alasan pasti di balik keputusan ini.
Sebagai salah satu figur senior di PDI-P Effendi Simbolon memiliki rekam jejak panjang di dunia politik.
Pemecatan ini diperkirakan dapat memengaruhi posisi dan pengaruhnya di kancah politik nasional.
Namun Ikrar menilai Effendi Simbolon masih memiliki peluang untuk tetap eksis di dunia politik meskipun tidak lagi berada di bawah naungan PDI-P.
Baca Juga: Alifurrahman: KPK Tidak Masuk Akal di Pengeledahan Hasto Kristiyanto
Artikel Terkait
Ikrar Nusa Bhakti: Kehadiran Prabowo di Ultah PDIP Bisa Jadi Game Changer
Ogah Masuk KIM, Megawati Sindir Juga Ada yang Mengincar Kursi Ketua Umum PDIP
Tuduhan Bung Karno Lindungi PKI Dicabut, Megawati: Terima Kasih untuk Prabowo dan MPR
Kasus Hasto Dibahas di HUT PDI Perjuangan, Megawati Sebut KPK 'Kurang Kerjaan'
Luhut Tegaskan Indonesia Tak Perlu Berpihak, Keanggotaan BRICS Jadi Peluang Ekonomi
Effendi Simbolon Soroti Kepemimpinan PDIP, Adi Prayitno: Desakan Mundur Megawati dan Isu Regenerasi PDIP Makin Memanas