Ade Armando Sebut Penetapan Hasto Sebagai Tersangka Sebagai ‘Karma’: PDIP Perlu Intropeksi DIri

bisnisbandung.com - Ade Armando, menyoroti penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku.

Baginya, kasus ini tidak hanya menjadi ujian berat bagi Hasto secara pribadi, tetapi juga menjadi cerminan dinamika internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang perlu diatasi dengan introspeksi mendalam.

Ade Armando menyebut Hasto sebagai figur politik yang memiliki strategi agresif dalam menghadapi lawan-lawan politiknya.

Namun, ia menilai bahwa penetapan Hasto sebagai tersangka dan isu perselingkuhan yang dihembuskan sebelumnya adalah semacam "karma politik."

Baca Juga: Saat Menghadapi Konsumen Yang Menyebalkan, Ini Yang Perlu Anda Lakukan

“Karena itu, ketika Hasto sekarang berusaha dijatuhkan dengan penyebaran kasus perselingkuhan, saya anggap itu sekadar karma. Begitu juga dengan ketetapan bahwa ia menjadi tersangka kasus Harun Masiku,” ujarnya dilansir dari youtube Cokro TV.

 Menurutnya, apa yang terjadi saat ini merupakan konsekuensi dari langkah-langkah politik yang diambil Hasto selama ini.

Terkait kasus Harun Masiku, Ade Armando menggarisbawahi bahwa kasus tersebut sebenarnya berskala relatif kecil dibandingkan mega korupsi lain.

Dengan nilai suap Rp800 juta terhadap anggota KPU, kasus ini mestinya tidak perlu meluas jika Harun Masiku tidak melarikan diri.

Baca Juga: Sobary Bela Hasto Kristiyanto dari Tudingan Qodari yang Menyebutnya ‘Produsen Hoaks’

 Ade  Armando menilai, jika Harun Masiku menyerahkan diri sejak awal, nama Hasto mungkin tidak akan terbawa-bawa.

Namun, dengan situasi yang terjadi sekarang, PDIP terpaksa menghadapi konsekuensi yang lebih besar.

“Bagaimanapun, ini bukan saja menjadi penyakit Hasto, tapi juga PDIP. Saya melihat PDIP memang terus-menerus melakukan langkah-langkah yang ujung-ujungnya melahirkan efek yang justru menghantam diri mereka sendiri,” gamblangnya.

Baca Juga: Ade Armando Minta Connie Bakrie Agar Tidak Memprovokasi Soal Lukisan Yos Suprapto