Terlebih meskipun Pramono adalah wajah baru di Pilkada Jakarta, Anies menjadi figur yang mampu memperluas basis suara untuk Pramono.
"Anies mulai membantu sejak awal baik secara langsung maupun dengan mengirimkan juru bicara yang dikenal masyarakat," ujar Djayadi.
Sejak saat itu, dukungan terhadap Pramono semakin meningkat.
Djayadi menyatakan bahwa Ridwan Kamil yang diperkirakan akan menjadi pesaing utama Pramono tidak mendapat dukungan sebesar yang diharapkan.
Baca Juga: Deddy Sitorus soal Reformasi Kepolisian: Mari Kita Koreksi Hal yang Harus Dikoreksi
"Ridwan Kamil sudah dikenal hampir 100% warga Jakarta tetapi elektabilitasnya stagnan," kata Djayadi.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun popularitas Ridwan tinggi ia tidak berhasil menggerakkan lebih banyak pemilih.
Ditambah lagi Ridwan Kamil tidak mendapat figur pembantu yang kuat seperti halnya Pramono dengan Rano Karno.
Djayadi juga mengungkapkan adanya dugaan kecurangan dalam Pilkada Jakarta.
Baca Juga: Prabowo akan Seperti Jokowi, Saut Situmorang: Kita Sekarang Berada di Kandang Ayam Baunya Menyebar
"Money politics dan ketidaknetralan aparat menjadi isu yang selalu menghantui Pilkada," kata Djayadi.
Meski tidak mudah dibuktikan cerita tentang intervensi politik terus beredar memengaruhi persepsi masyarakat tentang hasil yang sah.
Namun menurutnya hal ini lebih sering terjadi di tingkat lokal dan sulit untuk diukur dengan survei.
"Jika Pilkada berlangsung dua putaran ini memberi waktu lebih banyak bagi tim pemenangan untuk mengonsolidasikan suara," jelas Djayadi.
Baca Juga: Amien Rais Sampaikan Deklarasikan Dukungan Partai Ummat terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo
Artikel Terkait
Miftah Maulana Mundur, Rocky Gerung: Saatnya Pejabat Lain Ikut Bertanggung Jawab!
Dewan Ekonomi Nasional Bahas Strategi, Luhut Optimis Ekonomi RI Tumbuh 8%
Gus Miftah Maulana Mundur, Ade Armando Ingatkan Ada Pelajaran Berharga
Prabowo Mulai Lepas Bayang-Bayang Jokowi, Ray Rangkuti Soroti Strategi Politik Baru
Jakarta Jadi Bukti, Eros Djarot: Jokowi Efek Sudah Bangkrut!
Polri 25 Tahun Berbenah, Feri Amsari: 10 Tahun Dirusak Jokowi!