"Hal ini menunjukkan bahwa legitimasi Gibran dan Jokowi sudah mulai dipertanyakan dan hubungan antara Prabowo dan Gibran pun semakin rapuh," tambah Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga mengingatkan bahwa meskipun Prabowo Subianto kini telah berhasil meraih posisi presiden kekuatan politik antara dirinya dan Jokowi kemungkinan tidak akan bertahan lama.
"Prabowo akan dipusingkan oleh tekanan politik dan kritik dari masyarakat yang melihat Gibran sebagai bagian dari konspirasi untuk memastikan kelanjutan langkah politik menuju 2029. Jika ini terus berlangsung, bisa dipastikan hubungan politik antara Prabowo dan Jokowi akan retak," paparnya.
Selain masalah politik Rocky Gerung juga menyoroti kondisi perekonomian Indonesia yang semakin tidak menentu.
"Dengan kondisi ekonomi negara yang semakin terpuruk kredibilitas Gibran sebagai pemimpin politik semakin merosot. Bahkan dalam kabinet banyak pihak yang mulai menyalahkan Jokowi atas kegagalan perekonomian. Ini bisa menjadi bom waktu bagi Gibran," jelasnya.
Dalam pandangan Rocky Gerung situasi ini semakin memperburuk legitimasi Gibran.
Menurutnya akan semakin kesulitan mempertahankan posisi politiknya apalagi dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan krisis keuangan yang semakin nyata.
"Dalam dua hingga tiga tahun ke depan kondisi ini akan semakin berbahaya bagi politik keluarga Jokowi," pungkas Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Demokrasi Matang? Rocky Gerung: Ini Hanya Ilusi Cawe-Cawe Mulyono!
Wapres Gibran Terancam Diberhentikan Gara-Gara Fufufafa, Ini Penjelasan Feri Amsari
Selamat Ginting: Ridwan Kamil Korban Pertarungan Dua Gajah Politik Besar
Tragis! Ray Rangkuti: Golkar Tumbang di Pilkada 2024, Wilayah Strategis Lepas!
Maruarar: Macan Tidur Dibangunkan Anies Tapi Kalah dari Kucing Lebak Bulus, Geisz Chalifah Angkat Bicara
Viral Bantuan Banjir Ditulis Nama Wapres Gibran, Rocky Gerung Sebut Lebih Parah dari Mulyono