Jika peristiwa tersebut meluas bisa jadi suara yang diklaim kubu Pramono harus dikoreksi.
"Dengan memperhitungkan kesalahan dan potensi kecurangan suara Pramono bisa berkurang. Misalnya jika suara Pramono berkurang sekitar 3.600 suara dari total 2.163.111 maka angka mereka bisa turun ke bawah 50%," tambah Ade Armando.
Meskipun klaim kemenangan terus bergulir KPU Jakarta sendiri menyatakan belum dapat memutuskan siapa yang benar-benar menang.
KPU tengah melanjutkan proses rekapitulasi suara dari tingkat kecamatan ke tingkat kota dan provinsi yang diperkirakan akan selesai pada 10 Desember 2024.
"Untuk saat ini kita masih harus menunggu. Proses penghitungan masih berlangsung dan KPU akan merilis hasil resmi setelah seluruh data terkumpul," kata Ade Armando.
Ade Armando mengimbau agar semua pihak bersikap sabar dan tidak terjebak dalam drama politik yang hanya mengganggu kestabilan proses demokrasi.
"Mari kita tunggu hasil resmi dari KPU. Jangan terbawa emosi dan kita harus tetap menjaga kepercayaan pada sistem yang sedang berjalan," tutupnya.***
Artikel Terkait
Era Jokowi di Jakarta Tamat! Rocky Gerung: Pramono-Rano Menang
Jawa Tengah Jadi Kandang Bansos, Deddy Sitorus: Kandang Banteng Kini di Jakarta
Demokrasi Matang? Rocky Gerung: Ini Hanya Ilusi Cawe-Cawe Mulyono!
Wapres Gibran Terancam Diberhentikan Gara-Gara Fufufafa, Ini Penjelasan Feri Amsari
Selamat Ginting: Ridwan Kamil Korban Pertarungan Dua Gajah Politik Besar
Tragis! Ray Rangkuti: Golkar Tumbang di Pilkada 2024, Wilayah Strategis Lepas!