Bisnisbandung.com - Lapor Mas Wapres yang diluncurkan untuk memfasilitasi laporan dari masyarakat kini semakin diperkuat.
Namun Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa sejumlah laporan yang masuk ke platform ini tidak semuanya valid.
Bahkan banyak laporan yang masuk bersifat iseng mengganggu sistem yang sedang terus diperbaiki.
Baca Juga: BRI Berbagi Strategi Mengelola Keuangan Bagi Generasi Muda
Menurut Hasan Nasbi Lapor Mas Wapres kini terintegrasi dengan sistem pelaporan pemerintah yang sebelumnya sudah ada.
Dikutip dari youtube kompas, Hasan Nasbi menjelaskan "Sekarang ini lebih menguatkan sistem yang sudah ada sebelumnya sehingga masyarakat lebih tahu kalau pemerintah sudah membuka saluran laporan yang terintegrasi dengan platform lain."
Sebelumnya sistem pelaporan ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
Namun dengan adanya Lapor Mas Wapres semakin banyak orang yang memanfaatkan saluran ini untuk menyampaikan keluhan atau masukan mereka kepada pemerintah.
Menurut Hasan Nasbi data yang ada menunjukkan bahwa lebih dari 90% Lapor Mas Wapres yang valid telah berhasil diselesaikan.
Sistem ini terbukti efektif dalam menangani keluhan masyarakat yang memang membutuhkan perhatian pemerintah.
Namun ada juga laporan yang tidak bisa diproses karena masalah teknis atau karena kesalahan input data.
"Beberapa keluhan memang sempat mengganggu karena sistem sedang diperbaiki. Tapi secara keseluruhan, kami sudah berhasil menangani banyak laporan yang masuk," tambah Hasan Nasbi.
Tantangan lain muncul dengan banyaknya laporan yang bersifat iseng atau tidak serius.
Baca Juga: Trailer Film ‘Mary’ dari Netflix: Kisah Kelahiran Yesus dari Perspektif Maria yang Menuai Kritik
Artikel Terkait
Bukan Baru, Sudah Ada Sejak 1988! Said Didu Bicara Lapor ke Wapres
Gibran Berani Turun Langsung, Irma Suryani: Jangan Salah Menilai!
Ancaman Asing di Sektor Kesehatan: Agung Sapta Adi Ungkap Risiko Tersembunyi
Responnya Negatif! Adi Prayitno Tantang Gibran Buktikan Efektivitas Lapor Wakil Presiden
Rocky Gerung Serukan Tindakan Presiden Prabowo Agar Tak Ada Konflik Sosial di PIK-2
Mahasiswa Indonesia Tertipu Program Kerja ke Luar Negeri, Prof. Hafid Abbas: Rektor Harus Bertanggung Jawab!