Bisnisbandung.com - Mahfud MD mengungkapkan sejumlah informasi mengejutkan terkait praktik korupsi di Mahkamah Agung (MA).
Mahfud MD menyoroti adanya sindikat mafia yang beroperasi dalam institusi hukum tertinggi di Indonesia serta fasilitas khusus yang digunakan untuk memfasilitasi kegiatan ilegal tersebut.
Selain itu Mahfud MD memberikan pandangannya mengenai kabinet pemerintah saat ini.
Meski banyak kritik yang menyebut kabinet terlalu besar dan militaristik Mahfud MD tetap melihat harapan dalam langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto terutama dalam upaya pemberantasan korupsi.
Menurut Mahfud MD pernyataan Prabowo tentang pengawasan yang lebih ketat dan penggunaan mobil buatan dalam negeri untuk para pejabat menjadi langkah positif.
Prabowo sendiri mengungkapkan bahwa fokus utama dalam pemberantasan korupsi adalah meningkatkan kesejahteraan aparat penegak hukum, memperketat pengawasan, dan menerapkan sistem digital untuk meredam praktik korupsi.
Mahfud MD menambahkan bahwa salah satu penyebab utama korupsi di kalangan hakim adalah gaji yang rendah yang membuat mereka rentan terhadap suap.
Baca Juga: Rekomendasi Parfum Aroma Buah Yang Awet
Selain itu Mahfud MD menyoroti adanya "lift khusus" di Mahkamah Agung yang digunakan oleh pegawai untuk mengatur pertemuan antara para pelaku korupsi.
Lift ini yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu dianggap sebagai simbol dari sindikat yang beroperasi di dalam institusi tersebut.
Ia juga mengungkap bahwa pegawai yang mengelola lift tersebut kini sudah ditangkap oleh KPK.
Mahfud MD menyebutkan bahwa para hakim yang terlibat dalam korupsi sering kali menyimpan uang hasil kejahatan di bawah nama orang lain.
Ia mengisahkan tentang kasus seorang hakim yang menyimpan uang selama hampir sepuluh tahun di rumah orang lain untuk menghindari deteksi.
Baca Juga: Rekomendasi Investasi Yang Aman Bagi Peminat Saham Jangka Panjang
Artikel Terkait
Ade Armando: Penegakan Hukum Harus Adil di Kasus Tom Lembong
Ray Rangkuti Bongkar Paradoks Kabinet Prabowo, Janji dan Realita Tak Selaras?
Kasus 'Papa Minta Saham', Said Didu Ungkap Ancaman dari Berpengaruh!
KPK Terancam Melempem, Farid Andhika: Kejaksaan Agung Tunjukkan Taringnya
Cuma Satu Kata, Dungu! Rocky Gerung Sentil KPK: Kasus Anak Presiden Tak Dianggap Gratifikasi
Pengadilan Seharusnya Adil, Haris Azhar: Tapi Nilai Agama Justru Tak Terlihat!