“Suka atau tidak suka kita harus mendukung pemerintahan ini untuk masa depan bangsa," tegasnya.
Islah menyampaikan pentingnya kritik yang konstruktif sebagai bagian dari pemerintahan yang sehat.
“Kritik itu wajib, apalagi jika ada kebijakan yang justru membahayakan kesejahteraan publik,” ucapnya.
Namun, ia juga menyoroti fenomena era Jokowi yang dinilai lebih represif terhadap kritik, terutama di periode keduanya.
Baca Juga: Garuda Wisnu Kencana Lokasi Cantik Yang Dikelilingi Mata Air Suci
“Banyak pengamat politik merasa intimidasi meningkat di pemerintahan Jokowi kedua, lebih tinggi dibandingkan periode SBY,” papar Islah Bahrawi.
Ia menambahkan bahwa pemerintah Prabowo nantinya diharapkan dapat menerima kritik sebagai upaya perbaikan bukan malah melabeli pengkritik sebagai 'buzzer bayaran.'
“Kita harus peduli dan terlibat dalam memastikan bangsa ini maju. Jangan hanya diam dan tidak mau tahu. Itu adalah tanggung jawab kita sebagai warga negara,” tutup Islah Bahrawi.***
Artikel Terkait
Debat Perdana Pilwalkot Bandung 2024, Ini Janji Visi Misi dari Empat Paslon Wali Kota
Perlindungan Hak Pekerja di Ujung Tanduk, Said Iqbal Desak MK Penuhi Tujuh Tuntutan Buruh
Kolaborasi Strategis, Erick Thohir dan Menparekraf Siapkan Tim Khusus Dongkrak Pariwisata
Revolusi Pemalang, Vicky Prasetyo Tawarkan Perubahan Besar di Debat Pilkada
Dampak Utang Pemerintahan Jokowi, Anthony Budiawan: Doping untuk Rupiah yang Membebani Rakyat
Kejagung Bongkar Kasus Lama, Rocky Gerung Ungkap Ada Agenda Tersembunyi