Akhir Kekuasaan Jokowi, Mohamad Sobary Menguak Warisan Sang Presiden

photo author
- Rabu, 16 Oktober 2024 | 22:37 WIB
Mohamad Sobary seorang Budayawan (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)
Mohamad Sobary seorang Budayawan (Tangkap layar youtube Anak Bangsa TV)

Bisnisbandung.com - Menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), banyak pihak mulai menyoroti warisan yang akan ditinggalkannya, termasuk para budayawan seperti Mohamad Sobary.

Perspektif Sobary terhadap kepemimpinan Jokowi berfokus pada dampak yang dianggap merusak tatanan hukum dan demokrasi di Indonesia.

 Meskipun Jokowi sering mengklaim kesuksesan selama dua periode pemerintahannya, warisan yang ia tinggalkan tak lepas dari kontroversi, terutama dalam aspek penegakan hukum dan demokrasi.

“Ini ya penting sekali, Bung, tapi kalau orang itu jujur, ya harus dibilang telah sukses merusak tatanan hukum dan demokrasi,” tegas Sobary dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.

Baca Juga: Total Aset Rp 23,4 Miliar, Berikut Kekayaan Muhammad Herindra yang Ditunjuk Menjadi Kepala BIN

 “Nah, itu, Bung, andai kata ini yang dibicarakan, ya disebutlah apa adanya. Tapi, Presiden Jokowi juga telah sukses merusak tatanan hukum dan demokrasi di negeri kita,” tegasnya.

Salah satu kritik utama yang dilontarkan adalah keterlibatan keluarga Presiden dalam politik, yang menurut Sobary dianggap merusak proses demokrasi.

Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, yang kini terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, dipandang sebagai simbol dari menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia.

Sobary menilai bahwa dibandingkan dengan wakil presiden terdahulu, Gibran tidak memenuhi standar yang diharapkan masyarakat.

Baca Juga: PKS Usulkan Guru Besar ITB Yassierli Jadi Menteri Prabowo, Apa Harapan di Balik Nama Ini?

Keberadaan keluarga Jokowi dalam lingkaran politik nasional, menurutnya, tidak hanya mengikis integritas demokrasi, tetapi juga menjadi bentuk pengkhianatan terhadap partai pendukung Jokowi, PDI Perjuangan.

Selain itu, Sobary juga menyinggung soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menurutnya telah dilemahkan selama era Jokowi.

Ia menyoroti upaya seleksi kepemimpinan KPK yang baru, yang dianggap lebih menguntungkan kepentingan pribadi dan politis Jokowi dibandingkan kepentingan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca Juga: Rudi S Kamri Perkirakan Proyek-Proyek Jokowi yang Akan Jadi Bom Waktu di Era Prabowo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X