"Kalau mahasiswa mendemo sesama mahasiswa yang anti-kekuasaan itu artinya mereka pro-kekuasaan. Aneh kan? Sepertinya ada yang nyuruh," kata Rocky Gerung.
Ia menyebut bahwa kampus seharusnya menjadi ruang bebas untuk berpikir kritis bukan tempat untuk memihak kepentingan kekuasaan.
“Kebebasan akademis itu harus dijaga. Kampus adalah sarang kritisisme tempat memulai politik yang bersih,” tegasnya.
Rocky Gerung menyimpulkan bahwa aksi protes tandingan yang dilakukan oleh sebagian mahasiswa terhadap sesama mahasiswa adalah hal yang mencurigakan.
Baca Juga: Transformasi Ekonomi Desa: Peran Desi dan AgenBRILink dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ia menegaskan bahwa kampus harus tetap menjadi tempat bagi kebebasan berpikir dan kritik, tanpa intervensi dari kekuasaan.
“Kritik adalah bagian dari pendidikan apalagi di kampus. Kampus yang otonom adalah kampus yang tidak dihalangi untuk menyuarakan pikiran kritis,” tutup Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Polemik Pelantikan Gibran, Refly Harun Ungkap Fakta Hukum yang Mengejutkan
Mengungkap Rencana Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Apakah Ini Siasat untuk Menyenangkan Jokowi?
Perpisahan Penuh Haru, Jokowi dan Ibu Iriana Ucapkan Terima Kasih kepada Keluarga Besar Istana
Kisah Fufufafa dan “Petruk cilik”, Roy Suryo Serukan Keadilan bagi Semua
Siap Jadi Menteri Pendidikan? Okky Madasari: Kita Lihat Saja Nanti
Menyindir Jokowi, Rocky Gerung: Gibran Tempati Istana IKN Jaga Warisan Bapaknya!