Negara Kalah? Refleksi Susno Duadji atas Kelemahan Polisi di Tengah Ancaman Preman

Bisnisbandung.com - Baru-baru ini kita dihadapkan pada sebuah peristiwa yang menggugah tanya, bagaimana bisa polisi yang seharusnya menjaga keamanan justru kalah melawan preman.

Insiden pembubaran diskusi di Kemang menimbulkan pertanyaan besar tentang kekuatan polisi di Indonesia.

Susno Duadji mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri memberikan pandangannya mengenai fenomena ini.

Baca Juga: Hati-hati Anger Issues! Inilah 3 Ciri Orang yang Gampang Emosian

Susno Duadji menunjukkan bahwa jika aparat kalah melawan preman maka itu adalah tanda bahwa negara telah kalah.

Susno Duadji menyoroti fakta bahwa pembubaran diskusi tersebut terjadi di tengah pengamanan polisi.

"Ini sangat menarik. Kita sudah 26 tahun menjalankan reformasi demokrasi tetapi mendengar adanya pembubaran diskusi seperti ini sangat mengherankan," ujar Susno Duadji yang dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club.

Menurutnya meskipun insiden ini terjadi pada tingkat Polsek dampaknya sangat besar bahkan bisa mendunia karena berkaitan dengan prinsip-prinsip demokrasi yang kita junjung tinggi.

Baca Juga: Berbeda di Chat dan Ketemu Langsung? Ternyata Ini Alasannya

Susno Duadji menekankan bahwa ketidakmampuan polisi dalam menangani situasi tersebut adalah sinyal bahwa institusi penegak hukum sedang mengalami masalah serius.

"Kalau polisi kalah sama preman itu artinya negara kalah. Ini adalah koreksi terbesar untuk Polri," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa masyarakat harus bertanya-tanya mengenai siapa yang sebenarnya ada di balik insiden ini dan apa motivasi mereka.

Lebih lanjut Susno Duadji mempertanyakan kemampuan Polisi dalam mengungkap pelaku di balik insiden ini.

Ia menyebutkan beberapa teori yang mungkin bisa menjelaskan motivasi di balik tindakan tersebut seperti balas dendam, persaingan di antara elite aparat, atau bahkan pengalihan isu yang lebih besar.

Baca Juga: Dibalik Kemegahan MotoGP Mandalika 2024, BRI Dorong UMKM Semakin Berdaya