Bisnisbandung.com - Hasil survei Poltracking Indonesia baru-baru ini merilis temuan mengejutkan bahwa 86,5% masyarakat Indonesia merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Survei ini dilakukan menjelang akhir masa jabatan Jokowi dengan 17,4% responden mengaku sangat puas dan 69,1% menyatakan cukup puas.
Namun pengamat politik Refly Harun meragukan keakuratan survei tersebut.
Baca Juga: Layanan Wealth Management BRI Dapatkan Pengakuan Kelas Dunia Sebagai Best Private Bank for HNWIs
Dikutip dari youtube pribadinya, Refly Harun mempertanyakan hasil survei yang dianggap terlalu tinggi.
Ia menyinggung metode yang digunakan mulai dari cara penyampaian pertanyaan hingga hasil yang dinilai "menggiring" opini publik.
"Cukup puas dan sangat puas digabung jadi 86,5%, tapi apakah itu benar-benar menggambarkan suara rakyat?" ujarnya.
Menurut Refly Harun survei Poltracking yang dilakukan pada 8-14 September 2024 ini melibatkan 1.200 responden dengan metode wawancara tatap muka dan margin of error sebesar 2,9%.
Hasil survei menunjukkan mayoritas masyarakat merasa puas dengan kinerja Jokowi di akhir masa jabatannya.
Rincian survei tersebut menunjukkan 17,4% sangat puas, 69,1% cukup puas, 11,2% kurang puas, 1,5% sangat tidak puas, dan 0,8% tidak tahu atau tidak menjawab.
Namun bagi Refly Harun angka tersebut menimbulkan tanda tanya. "
Pertanyaan survei itu tidak tegas. Harusnya pilihannya jelas: puas atau tidak puas. Bukan ada 'cukup puas' yang ambigu," tegasnya.
Refly Harun kemudian membandingkan hasil survei Poltracking dengan polling yang ia buat di RH Channel.
Baca Juga: Inovasi dari Pisang: Kisah Sukses Ni Made Suryani dan Pemberdayaan UMKM oleh BRI
Artikel Terkait
Mengapa Masyarakat Masih Menolak Maaf Jokowi? Rocky Gerung Beberkan Alasannya!
Jokowi Turun, Selamat Ginting: Peluang Baru untuk Penegakan Hukum di Indonesia
Mahfud MD: Pembubaran Diskusi adalah Kemunduran Demokrasi!
Jokowi di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: Tepuk Tangan Publik Kini Mengarah ke Prabowo
Selebriti dalam Parlemen, Zainal Arifin Mochtar Bicara Kualitas dan Dukungan
Mencuri Hak Masyarakat, Sujanarko Peringatkan Bahaya Korupsi di Indonesia!