Mengapa Masyarakat Masih Menolak Maaf Jokowi? Rocky Gerung Beberkan Alasannya!

photo author
- Kamis, 3 Oktober 2024 | 10:45 WIB
pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)
pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Dalam momen yang mengundang perhatian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta maaf atas kebijakan dan tindakan yang mungkin tidak berkenan di hati masyarakat.

Pada kunjungannya ke Nusa Tenggara Timur (NTT) Jokowi menyampaikan permohonan maafnya, yang merupakan yang kedelapan kalinya selama masa kepresidenannya. 

Menurut pengamat politik Rocky Gerung permintaan maaf Jokowi menandakan adanya kesadaran akan kesalahan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Netizen Sampai Mantan CIA Sebut Kasus Diddy Sebuah Konspirasi di Industri Musik, Lalu 50 Cent Buat Dokumenternya di Netflix

"Namun, ada ironi di sini. Di saat Jokowi minta maaf aksi penolakan terhadap kehadirannya justru semakin kuat," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.

Saat kunjungan ke NTT beberapa kelompok pro-demokrasi mengekspresikan penolakan terhadap Jokowi, yang juga mengindikasikan rasa frustrasi terhadap kepemimpinannya.

Tidak hanya di NTT penolakan juga terjadi di Maluku, di mana aksi demonstrasi menolak kehadiran Jokowi berlangsung.

Hal ini menggambarkan adanya ketidakpuasan mendalam di kalangan masyarakat yang merasa bahwa permintaan maaf Jokowi tidak sejalan dengan tindakan nyata yang diambilnya.

"Ada kesan bahwa permintaan maaf ini hanya sekedar basa-basi politik sementara di lapangan dinamika politik dan nepotisme tetap berlanjut," jelas Rocky Gerung.

Baca Juga: Ungu Merilis Karya Terbaru bersama Nassar dan Lesti berjudul Udang Di Balik Batu

 

Salah satu sorotan utama dari kritik yang muncul adalah terkait dengan dinasti politik yang terkesan diutamakan oleh Jokowi khususnya dalam kasus Gibran.

"Jokowi berusaha memaksakan anak-anaknya ke dalam politik tanpa melalui proses yang seharusnya, yang jelas menciptakan ketidakadilan bagi generasi muda lainnya," tegas Rocky Gerung.

Rocky Gerung berpendapat bahwa permintaan maaf Jokowi tidak cukup untuk menutupi kesan manipulatif yang muncul dari tindakan politiknya.

Baca Juga: Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali Untuk Para Pengguna Setia Super Apps BRImo

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X