Menggali Sisi Gelap, Ichsanuddin Noorsy Bicara Tentang Jakarta sebagai Kota Global

photo author
- Jumat, 27 September 2024 | 08:00 WIB
Pengamat ekonomi dan politik Ichsanuddin Noorsy (dok youtube Abraham Samad)
Pengamat ekonomi dan politik Ichsanuddin Noorsy (dok youtube Abraham Samad)


Bisnisbandung.com - Jakarta sebagai ibu kota Indonesia kembali menjadi sorotan untuk dijadikan kota global.

Namun Ichsanuddin Noorsy seorang pengamat politik dan sosial mengingatkan publik akan bahaya besar yang mengintai di balik proyek tersebut.

Dalam pandangan Ichsanuddin Noorsy ini bukan sekadar soal pembangunan infrastruktur melainkan sebuah agenda politik yang bisa berpotensi mengorbankan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Cemilan Seblak Kering Begini Resep dan Cara Buatnya, Dijamin Bikin Ngiler!

Dikutip dari youtube Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy mengungkapkan kekhawatirannya bahwa transformasi Jakarta menjadi kota global akan membawa eksploitasi oleh kekuatan global yang lebih besar.

“Jika kita terima Jakarta dijadikan kota global, kita bersedia diri dihisab dan dieksploitasi oleh kekuatan-kekuatan tersebut,” tegasnya.

Ia mencatat bahwa sejak tahun 1977 telah terjadi perubahan yang signifikan dalam dinamika kekuasaan yang menguntungkan korporasi dibandingkan masyarakat.

Lebih lanjut ia menunjukkan bagaimana biaya politik dalam pemilu semakin meroket.

“Apakah dengan biaya yang semakin tinggi, kesejahteraan rakyat justru meningkat? Ini menjadi pertanyaan besar bagi kita semua,” ujarnya.

Baca Juga: Dan Bilzerian Terkenal Playboy Kini Mulai Belajar Tentang Al-Qur'an dan Dirinya Berani Menyuarakan Palestina di Media X

Ichsanuddin Noorsy juga mengkritik peran partai politik yang cenderung berpihak kepada korporasi.

Ia menyoroti fakta bahwa hanya ada 29 individu yang benar-benar menguasai kebijakan politik di Indonesia termasuk ketua partai politik dan penguasa negara.

“Partai politik tidak lagi menjadi wakil rakyat melainkan alat bagi kepentingan korporasi,” ungkapnya.

Ichsanuddin Noorsy menyerukan agar masyarakat lebih kritis terhadap tokoh-tokoh politik yang muncul.

Baca Juga: Cara Cepat Belajar Memahami dan Menyesuaikan Waktu dengan PST (Pacific Standard Time)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X