Tia Rahmania juga menambahkan bahwa korupsi bukan sekadar masalah aturan, melainkan soal etika dan moral.
Dia menekankan pentingnya pimpinan KPK memiliki integritas tanpa cacat agar bisa menjadi contoh bagi para pejabat negara.
Kritik keras Tia Rahmania terhadap Nurul Ghufron rupanya berbuntut panjang.
Tak lama setelah aksi tersebut viral, PDIP memutuskan untuk mencopot Tia Rahmania dari keanggotaan partai.
Keputusan ini membuatnya kehilangan kursi DPR RI yang semestinya dia duduki pada periode 2024-2029.***
Artikel Terkait
Ahok Sentil Pemerintah, Pajak Berlapis Bikin Karyawan Merana
Bikin Heboh! Ibu Iriana Tiba-Tiba Pamit dan Minta Maaf, Rocky Gerung: Ada Apa?
Abraham Samad: Presiden Tak Luput dari Hukum, Ini Alasannya!
Menyusuri Kasus HAM, Haris Azhar Bicara Peluang Prabowo-Gibran
Rano Karno Ditegur Bang Mandra, Tanggung Jawab Besar Menanti di Pilkada Jakarta
Menilai Kinerja DPR, Adian Napitupulu Sebut Perlu Dekat dengan Rakyat