"Ini bukan sekadar masalah formalitas, tetapi juga tanggung jawab terhadap keadilan bagi korban," tegas Haris Azhar.
Haris Azhar menambahkan bahwa meskipun Jokowi mungkin akan mendapatkan posisi baru setelah masa jabatannya, seperti anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau peran lain yang relevan, memori publik akan terus membayangi.
"Jokowi mungkin akan terus bepergian untuk bertemu relawan atau mendukung berbagai kegiatan tetapi hal itu bisa memicu lebih banyak pertanyaan dan tuntutan dari masyarakat," jelas Haris Azhar.
Haris Azharr menekankan bahwa persiapan masyarakat untuk menghadapi kemungkinan transisi ini sangat penting.
Baca Juga: 6 Cara Efektif Melakukan Kontak Mata dengan Wanita Agar Lebih Percaya Diri
Haris Azhar mengatakan "Masyarakat harus siap untuk 'take off' mempersiapkan kalkulasi dan tuntutan mereka."
"Jokowi mungkin akan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan ini tetapi tanggung jawab publik tidak akan terhapus hanya dengan jabatan baru atau kunjungan-kunjungan ke berbagai tempat," tutup Haris Azhar.***
Artikel Terkait
Skandal Fufufafa Makin Liar! Rocky Gerung: Jokowi Mulai Kehilangan Kendali
Gerakan Coblos Semua Semakin Meluas, Rocky Gerung: Tanda Ketidakpuasan Warga Jakarta
Kaesang Datangi KPK, Jelaskan Soal Jet Pribadi yang Ditumpangi ke Amerika
Tolak Munas Kadin, Arsjad Rasjid Tunjuk Hamdan Zoelva untuk Tempuh Jalur Hukum
KPK Ungkap Inisial Misterius Sosok Yang Memberikan Tumpangan Jet Pribadi Kaesang ke Amerika Serikat
Tarif Jet Pribadi Kaesang Terbongkar, KPK Sebut Rp 90 Juta per Orang