Meskipun saat ini Jokowi masih memiliki dukungan yang kuat dan prestasi politik yang diakui.
Adi Prayitno memperkirakan bahwa setelah Jokowi tidak lagi menjabat, ingatan publik tentang prestasinya akan mulai memudar, dan kritik-kritik terhadap kebijakannya akan lebih sering muncul di ruang publik.
Prediksi ini mencerminkan pola umum di mana popularitas pejabat publik di Indonesia sering kali menurun setelah mereka tidak lagi berkuasa.
Aura kebintangan yang dimiliki oleh seorang pemimpin biasanya erat kaitannya dengan kekuasaan yang mereka miliki, dan setelah kekuasaan itu hilang, daya tarik politiknya juga perlahan memudar.
“Saya termasuk yang meyakini bahwa setelah tanggal 20 Oktober, aura kebintangan Jokowi akan hilang,” pungkas Adi Prayitno.***
Baca Juga: Akhirnya Tuhan Turun Tangan, Mahfud MD: Krisis Demokrasi di Era Jokowi
Artikel Terkait
Jokowi Dianggap Serang PDIP, Selamat Ginting: Wajar Persepsi Publik Melihat Itu
Mengintip Karir dan Harta Eddy Hartono, Kepala BNPT Baru di Era Jokowi
Qodari Ungkap Fakta di Balik Jet Pribadi Kaesang dan Usaha Memecah Belah Prabowo-Jokowi
Rocky Gerung Pertanyakan Pencabutan TAP MPRS G30S/PKI, Sinyal Jokowi untuk Bu Mega?
Jokowi Buka Suara Terkait Kasus Jet Pribadi Kaesang, Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
Akhirnya Tuhan Turun Tangan, Mahfud MD: Krisis Demokrasi di Era Jokowi