Amien Rais Desak Jokowi Hadapi Tanggung Jawab Hukum Pasca 20 Oktober

Bisnisbandung.com - Amien Rais kembali menyampaikan pandangan kritisnya terkait masa depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah berakhirnya masa jabatan pada 20 Oktober mendatang.

Politisi Senior tersebut mengungkapkan Jokowi tidak boleh lolos dari proses hukum yang adil dan harus mempertanggungjawabkan kebijakannya selama menjabat.

 Ia menegaskan bahwa setelah 20 Oktober, Jokowi tidak lagi memiliki kekuasaan atau pengaruh yang bisa melindunginya dari tuntutan hukum.

“Jadi ini semakin meyakinkan kita bahwa, sekali lagi saudara-saudara, kita tidak boleh membiarkan Joko Widodo, yang sekarang sering dianggap mulyono itu, lantas bisa keluar dengan mudah tanpa melewati proses hukum yang adil,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Dia Cara Memulai Bisnis Parfum, Salah Satu Bisnis Yang Menjanjikan!

Amien Rais menegaskan pentingnya pemimpin baru yang benar-benar berbeda dan tidak terikat dengan kebijakan Jokowi sebelumnya.

“Dan saya yakin sekali, setelah 20 Oktober nanti, Jokowi memang bukan siapa-siapa lagi. Apalagi jika berharap belas kasihan kepada pimpinan yang baru, saya kira juga tangguh dilakukan,” ungkapnya.

Menurutnya, pemimpin baru harus berhati-hati untuk tidak melanjutkan kebijakan-kebijakan yang dianggap kontroversial, terutama terkait pengelolaan sumber daya alam yang dinilai kurang optimal selama pemerintahan Jokowi.

Salah satu isu yang menjadi perhatian utama Amien adalah pengelolaan nikel Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Tak Lagi Berdaya, Mahfud MD Ungkap Keterbatasan Pengaruh Presiden

Ia merujuk pada pandangan sejumlah ekonom yang menyebut bahwa Indonesia bisa meraup keuntungan besar jika nikel dikelola sepenuhnya di dalam negeri, tanpa ketergantungan pada Tiongkok.

 Amien Rais optimis bahwa jika sumber daya alam Indonesia dikelola secara mandiri, kesejahteraan rakyat bisa meningkat drastis.

Lebih lanjut, mantan ketua MPR itu  menyatakan keyakinannya bahwa kepemimpinan baru akan membuka lembaran baru bagi Indonesia, baik dari sisi politik maupun ekonomi.

Baca Juga: Duka di Dunia Ekonomi, Faisal Basri Tutup Usia Warisankan Pemikiran Tak Terlupakan