Keputusan PDIP ini, menurut Adi, juga dapat dilihat sebagai bentuk komunikasi politik kepada Prabowo Subianto, yang dikenal dekat dengan Pramono Anung.
Dengan mengusung Pramono, PDIP membuka peluang untuk menjalin hubungan lebih baik dengan pemerintahan mendatang yang diprediksi akan dipimpin oleh Prabowo.
Adi menutup dengan peringatan bahwa mengusung Anies Baswedan dapat menjadi batu sandungan besar bagi PDIP dan pemerintahan di masa depan.
"Membesarkan Anies sama saja dengan membesarkan ancaman politik yang dapat membuat situasi menjadi tidak stabil dan tidak kondusif," tutupnya.
Pilkada DKI Jakarta 2024 akan menjadi medan pertarungan penting, dan keputusan PDIP untuk tidak mengusung Anies Baswedan merupakan langkah strategis yang penuh perhitungan, demi menjaga stabilitas politik dan keberlangsungan partai.***
Baca Juga: Raih Dukungan 13 Parpol Ridwan Kamil-Suswono Siap Transformasi Jakarta
Artikel Terkait
Internal PDIP Masih Pro Kontra dengan Pengusungan Anies Baswedan, Sebagian Ingin Ahok
Pukulan Telak untuk Jokowi Jika PDIP Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
PDIP Resmi Usung Andika Perkasa, Jadi Pendaftar Pertama Pilgub Jateng 2024
Anies Gagal Diusung PDIP, Rocky Gerung: Krisis Ideologi PKS Terbongkar!
Giliran Airin Diusung PDIP, Golkar Baru Mendukung, Hersubeno Arief: Posisi Tawarnya Makin Kuat
KIM Plus Bubar dan Anies Batal Diusung PDIP, Hersubeno Arief: Apakah PKS dan PKB Kembali?