Jokowi membutuhkan kendaraan politik yang tidak hanya membawanya menuju 2029, tetapi juga berfungsi sebagai perisai terhadap serangan politik dari lawan-lawannya.
Ia mengaikan mundurnya PKB dalam mendukung Anies karena ada kendali Jokowi mempertahankan pengaruhnya setelah tidak lagi menjabat nantinya.
Selain itu, Jokowi juga terlihat berusaha mengamankan posisi-posisi strategis di berbagai wilayah melalui penempatan keluarganya seperti Bobby Nasution, Gibran Rakabuming Raka dan mengusahakan Kaesang.
Baca Juga: Di Balik Pernyataan Jokowi, M. Sobary Ungkap Kekuatan Tradisi Golkar
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Jokowi sudah memiliki rencana yang matang untuk memastikan dominasi politiknya tetap terjaga dalam beberapa tahun ke depan.
Rocky Gerung menekankan bahwa ini adalah bagian dari permainan politik realistis yang harus dihadapi oleh semua pihak, bukan sekadar norma politik yang ideal.
“Semua hal yang kita bayangkan akhirnya terjadi. Jokowi merasa cemas jika dia tidak punya partai politik yang bisa dia kendalikan. Ini yang sedang berlangsung sekarang, yaitu mencaplok PKB,” pungkas Rocky Gerung.***
Baca Juga: Satu Pasangan Calon Walikota Bandung Resmi Dideklarasi Nasdem-PKB
Artikel Terkait
Pertarungan Antara Prabowo dan Jokowi di Pilkada, Eep Saefulloh: Siapa yang Akan Menang dalam Kepentingan?
Soal Polemik Hasto, Hersubeno Arief Beberkan Bukti yang Sebenarnya Bisa PDIP Gunakan untuk Sentil Jokowi
Amien Rais Beberkan Warisan Jokowi yang Sembunyikan: Tidak Cukup Jujur di Pidato Terakhirnya
Masa Depan IKN, Jokowi: Simbol Pembangunan Nasional yang Adil dan Merata
Sekjen PDIP Hasto Serang Jokowi Dengan Bocoran Rekaman. Rocky Gerung: Sudah Siap Perang Frontal?
Di Balik Pernyataan Jokowi, M. Sobary Ungkap Kekuatan Tradisi Golkar