Bisnisbandung.com - Nama Airlangga Hartarto kini menjadi sorotan publik.
Bukan hanya karena jabatannya sebagai mantan Ketua Umum Partai Golkar tapi juga karena dugaan keterlibatan dalam dua kasus besar yakni kasus minyak goreng dan nikel.
Menurut pengamat politik Tonanda Putra situasi ini bisa melemahkan Partai Golkar jika Airlangga terus memimpin.
Baca Juga: Batal Nikah dari Pihak Laki-laki? Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Tonanda Putra menilai kasus nikel bahkan dikabarkan melibatkan keluarga Presiden Jokowi, menambah beban politik yang berat bagi Airlangga dan Golkar.
Padahal Jokowi sangat berkepentingan agar Golkar tetap kuat.
"Jokowi butuh Golkar untuk mengimbangi dan menekan Prabowo," ujar Tonanda Putra yang dikutip dari youtube 2045TV.
Tonanda Putra menjelaskan Jokowi dan Golkar memang memiliki sejarah panjang.
Dalam Pemilu sebelumnya Jokowi berhasil menempatkan Golkar di atas Gerindra sebuah langkah strategis untuk memastikan Golkar berhutang budi kepadanya.
Baca Juga: Beginilah 3 Pola Jatuh Cinta Seorang Cowok, Betul Tidak?
Kini Golkar menjadi satu-satunya harapan Jokowi setelah hubungan dengan PDI Perjuangan merenggang.
Namun menurutnya posisi Jokowi tidak sepenuhnya aman.
Di tengah upayanya mendukung putra sulungnya Gibran Rakabuming, Jokowi juga harus menghadapi kenyataan bahwa Prabowo sebagai Presiden kelak.
Mungkin Prabowo tidak akan sepenuhnya mengikuti kehendaknya.
Baca Juga: Hati-hati 10 Tipe Teman berbahaya Wajib Dihindari
Artikel Terkait
Jokowi Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung: Apakah Ini Tanda Pengambilalihan Golkar?
Partai Politik Hanya Wayang - Wayang, Eros Djarot: Siapa Dalangnya?
Mundur dari Golkar, Rinny Budoyo: Airlangga Gak Punya Mental Petarung
Pohon Beringin Golkar Tumbang, Eko Kuntadhi: Tekanan Politik dan Kasus Hukum Membuat Airlangga Mundur
Eros Djarot Soroti Golkar, Pelajari Kepemimpinan dan Strategi PDIP!
Haposan Situmorang Ungkap Fakta-Fakta Mengejutkan Terkait Airlangga dan Ketidakpastian Golkar