Bisnisbandung.com - Budayawan dan politisi senior Eros Djarot kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait kondisi perpolitikan di Indonesia.
Menurut Eros Djarot partai politik di Tanah Air hanyalah "wayang-wayang" yang dikendalikan oleh dalang-dalang yang tidak tampak di permukaan.
Dikutip dari youtube petisi brawijaya, Eros Djarot mengatakan "Partai politik sekarang ini ibarat wayang, mereka tidak memiliki kekuatan nyata."
Baca Juga: Mengapa Banyak Orang Mengalami Kegagalan? Berikut Penjelasannya
"Ada kekuatan lain yang menggerakkan mereka dari belakang layar. Pertanyaannya, siapa dalang sebenarnya?" ujar Eros Djarot.
Eros Djarot menyoroti bahwa partai politik di Indonesia sering kali tidak berfungsi sebagai perwakilan rakyat.
Melainkan lebih sebagai alat untuk mencapai kepentingan-kepentingan tertentu.
Eros Djarot menekankan "Ini yang membuat masyarakat mulai kehilangan kepercayaan pada partai politik."
"Mereka melihat bahwa politik hanya dijadikan alat permainan oleh segelintir elit yang punya kepentingan pribadi," tambahnya.
Baca Juga: Parenting dikehidupan sehari-hari, memahami 3 konsep dan 4 tips menerapkannya
Dalam kesempatan yang sama Eros Djarot juga menyinggung soal minimnya kaderisasi dan regenerasi di tubuh partai politik.
"Bagaimana mungkin kita mengharapkan perubahan jika partai-partai ini dikendalikan oleh orang-orang yang itu-itu saja? Regenerasi hanya formalitas, dan keputusan-keputusan strategis tetap dipegang oleh elite yang sama," tegasnya.
Pernyataan Eros Djarot ini menambah panas suasana politik menjelang pemilu 2024.
Eros Djarot menganggap kritik ini merupakan cermin dari kekecewaan publik terhadap kondisi politik saat ini.
Baca Juga: Disney Umumkan Toy Story 5, Kisahkan Perjuangan Mainan Klasik di Era Teknologi
Artikel Terkait
Golkar Bakal Jadi Mainan Jokowi, Rocky Gerung: Airlangga Akhirnya Menyerah Juga
Mundur dari Golkar Airlangga Diisukan Terlibat Kasus Hukum, Jusuf Hamka Angkat Bicara
IKN di Mata Ma'ruf Amin, Standar Internasional dan Keindahan yang Memukau
Wartawan Bocor Alus Diteror dan Majalah Tempo Menghilang dari Pasaran, Rocky Gerung: Siapa Pelakunya?
Bandung Berkarisma, Faisal Haris Ungkap Rencana dan Visi Untuk Kota Kelahiran
M. Qodari: Apakah Mundurnya Airlangga Pertanda Perpecahan Koalisi Jokowi-Prabowo?