Bisnisbandung.com - Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta, pernah mengeluarkan sindiran terhadap Heru Budi Hartono yang kini menjabat sebagai Penjabat Gubernur Jakarta.
Anies menyatakan bahwa manfaat yang sempat terpotong di Jakarta (disebabkan Heru Budi) akan dikembalikan, yang menimbulkan sorotan dari berbagai pihak, termasuk pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Refly Harun menegaskan bahwa Budi Heru tidak diinginkan oleh warga Jakarta, berbeda dengan Anies Baswedan yang dianggap sebagai pemimpin yang diharapkan.
Baca Juga: Jokowi Tidak Tunjuk Bahlil Sebagai Menteri ESDM, Ini Klarifikasi Istana
Menurut Refly Harun, Anies adalah sosok yang tidak perlu membayar partai politik untuk mendapat dukungan, karena elektabilitasnya yang tinggi sudah cukup membuat partai politik tertarik untuk mengusungnya.
“Pemimpin itu kalau diinginkan ya seperti Anies, dia tidak membayar apa pun ke partai politik, tetapi partai politik mau mengusung dia karena elektabilitasnya tinggi, karena warga menginginkan dia,” jelasnya di channel youtube pribadinya.
Ini menunjukkan bahwa dukungan untuk Anies datang dari aspirasi masyarakat yang tulus, bukan hasil dari pemaksaan atau manipulasi politik.
Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Bertemu Presiden Turki Erdogan, Ini yang Dibahas
Refly Harun juga mengkritisi konsep pemimpin yang direkayasa melalui politik 'gentong babi' atau Pork Barrel, di mana dukungan didapat bukan karena keinginan rakyat, melainkan melalui konspirasi dan pembayaran.
Ia menekankan bahwa seorang pemimpin yang diinginkan adalah mereka yang mendapatkan dukungan masyarakat secara alami, bukan karena diatur oleh pihak tertentu.
“Jadi, orang memilih Anies itu bukan karena dipaksa, bukan karena ada putusan MA atau MK. Inilah pemimpin yang memang diinginkan, begitu,” sindirnya.
Baca Juga: Ronald Tannur Bebas dari Kasus Penganiayaan, Mahfud MD: Hakimnya Gimana Sih
Dalam pandangannya, jika seorang pemimpin seperti Heru Budi benar-benar diinginkan oleh warga Jakarta, maka seharusnya dia memiliki elektabilitas yang tinggi dan mendapat dukungan nyata dari masyarakat.
Namun, kenyataannya, menurutnya, Heru Budi tidak mendapat sambutan yang sama seperti Anies Baswedan.
Artikel Terkait
Refly Harun Beberkan Jokowi Tidak Akan Cawe-Cawe di Era Prabowo: Kecuali Dia Menjadi Alat Asing
Jokowi Pemimpin Pragmatis, Refly Harun: Pengikutnya Tidak Ada Loyalitas, Hanya Mengincar Kekuasaaan
Anies Baswedan di Pilkada Dianggap Berbahaya oleh Jokowi, Refly Harun: Dia Tidak Ingin Dinasti Politiknya Layu
Refly Harun Menduga Prabowo Rekonsiliasi dengan Anies: Untuk Menghilangkan Jejak Jokowi
Istana Sebagai Alat Oligarki, Refly Harun: Jokowi Tidak Mungkin Digunakan Lagi Ketika Tak Berkuasa
Refly Harun Beberkan Dugaan Prabowo akan Melanjutkan Langkah Presiden Jokowi Sebagai Alat Asing