Bisnisbandung.com - Di tengah ambisi besar Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur, program makan siang gratis yang diusulkan oleh Prabowo Subianto justru terancam.
Analis politik Rocky Gerung menyebut langkah Jokowi yang agresif dalam pembangunan infrastruktur sebagai faktor utama yang bisa mengganggu realisasi program sosial Prabowo.
Prabowo berencana memangkas anggaran makan siang gratis dari Rp15.000 menjadi Rp9.000 atau bahkan Rp7.500 per porsi.
Baca Juga: Tak Lagi Berbasis Pendidikan dan Wawasan, 5 Langkah Mengembangkan Strategi Pemasaran di Era Digital
Diberitakan sebelumnya Menko PMK Muhadjir Effendy berpendapat bahwa Rp7.500 sudah cukup besar untuk beberapa daerah.
Namun banyak pihak khawatir bahwa penurunan anggaran ini akan berdampak pada kualitas dan kuantitas makanan yang diterima oleh masyarakat.
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan oleh Prabowo dinilai terlalu ambisius oleh Rocky Gerung.
Ia menyebut bahwa pertumbuhan yang terlalu tinggi tanpa pengelolaan yang tepat bisa menyebabkan overheating ekonomi.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Kalau kita paksa 8%, sumber dalam negeri tidak akan cukup. Kita harus bergantung pada luar negeri."
"Itu artinya hanya segelintir orang yang akan menikmati pertumbuhan tersebut," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyoroti potensi korupsi dalam program makan siang gratis jika dikelola oleh satu atau dua perusahaan besar.
Ia menyarankan agar pengelolaan dilakukan oleh koperasi desa untuk menghindari mark-up harga dan praktik korupsi.
"Jika dimonopoli oleh dua perusahaan saja, bisa dipastikan akan terjadi penyusutan anggaran di berbagai tingkatan," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: 250 Peserta Siap Meriahkan Turnamen Tenis Ganesha ITB Cup 2024
Artikel Terkait
Jokowi Cawe-Cawe Kursi Menteri & Pilkada, Prof. Djohermansyah Djohan: Prabowo Lebih Hebat
Djayadi Hanan: Bambang Pacul Bakal Lawan Prabowo & Jokowi Lagi?
Geger 109 Ton Emas Ilegal PT Antam! Kejagung Umumkan Tujuh Tersangka Baru
Suasana Akrab, Prabowo: Jokowi Latih Saya Agar Tak Kaget Jadi Presiden
Si Kunci Inggris, Jusuf Hamka yang Bisa Menyesuaikan Diri dengan Siapa Saja
Ngotot Prabowo Harus Jadi Presiden, Ini Alasan Setiawan Djody