Demikian tadi sehingga kita bisa melihat perbedaan dari Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran.
Tradisi malam satu sura sudah ada sejak era Mataram awal, utamanya era Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Tradisi malam satu sura juga dilaksanakan trah Mataram di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Cara Menyeimbangkan Light dan Dark Feminine Energy, Jangan Dominan ke Salah Satunya!
Biasanya dilakukan di berbagai tempat keramat di berbagai daerah di Indonesia.
Pada malam satu sura juga dilakukan doa bersama, meditasi bersama dan juga dilakukan tradisi membersihkan pusaka dan meminyaki pusaka.
Hal ini juga dilakukan secara pribadi oleh trah Mataram di rumah masing masing.
Malam satu sura menjadi malam sakral dan di bulan sura, kita dianjurkan banyak berdoa agar terhindar dari marabahaya.
Pada bulan sura dilarang berpesta, menikah . Dianjurkan lebih banyak meditasi dan berdoa di bulan sura. Demikian pesan dari Sultan Agung Hanyakrakusuma bagi trah Mataram.***
Artikel Terkait
12 Kebiasaan yang Harus Ditinggalkan Demi Menjadi Wanita yang Feminin, Nomor 7 Berlebihan
5 Kualitas dari Sosok Wanita dengan Dark Feminine Energy, Mereka Punya Kelebihan yang Memukau
5 Kualitas Wanita dengan Light Feminine Energy, Kebahagiaan Mereka Menular Kesekitarnya
Cara Menyeimbangkan Light dan Dark Feminine Energy, Jangan Dominan ke Salah Satunya!
Setiap Rupiah Kita Amankan, Prabowo Subianto: Transparansi Keuangan Negara Prioritas Utama
Raffi Ahmad Buka Suara Soal Maju di Pilkada 2024, Pendaftaran Masih Panjang