Rocky Gerung: Gibran Mengalami Delirium Akibat Tekanan Politik Jika Diperika ke Psikiater

Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengemukakan pandangan kontroversial terkait Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Rocky, putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut sedang mengalami tekanan berat yang mengarah pada kondisi mental serius.

Rocky berpendapat bahwa jika diperiksa oleh psikiater, Gibran mungkin akan didiagnosis mengalami delirium.

Baca Juga: Jokowi Klarifikasi Rumor Jadi Penasihat Prabowo, 'Tanyakan ke Pemimpin Selanjutnya'

Rocky menjelaskan bahwa kondisi delirium yang dialami Gibran mempengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi politik.

"Saya bisa pahami Gibran ini stres karena tidak mampu mengatasi tekanan itu. Jika diperiksakan ke psikiatri, mungkin ada keterangan bahwa Gibran mengalami delirium," ujarnya dalam sebuah video di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 16 Mei 2024.

Delirium sendiri merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan cepat dalam fungsi otak, menyebabkan penurunan kemampuan berpikir, berkonsentrasi, serta kesulitan dalam mengingat dan fokus.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Jelaskan Maksud Pesan kepada Prabowo, 'Jangan Bawa Orang Toxic'

Rocky menambahkan bahwa selama belum resmi dilantik sebagai Wakil Presiden, Gibran terus berada dalam ketegangan yang tinggi.

"Ini istilah psikoanalisis. Dia gagap dalam bicara karena kekacauan koordinasi tata bahasa politik selama dia belum dilantik," imbuh Rocky.

Di tengah kontroversi ini, Gibran dan Presiden terpilih Prabowo Subianto baru saja melakukan kunjungan resmi ke Uni Emirat Arab.

Mereka bertemu dengan Presiden UEA, Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), di Istana Al Shati, Abu Dhabi, pada Senin, 13 Mei 2024.

Baca Juga: Hotman Paris Tanggapi Isu Jadi Wamenkumham di Kabinet Prabowo-Gibran

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo memperkenalkan Gibran sebagai Wakil Presiden terpilih. "Yang Mulia (MBZ), perkenalkan ini wakil presiden saya," kata Prabowo.