Bisnisbandung.com - Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menyebut akan sangat sulit bagi PDIP dan PKS untuk kompak bersama-sama seandainya kedua partai tersebut memilih untuk menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal ini lantaran PKS dan PDIP menurut Umam memiliki akar ideologi yang sangat berbeda seperti air dan minyak sehingga kedua partai ini tidak mungkin akan solid atau bersatu jika menjadi oposisi.
Pernyataan tersebut disampaikan Umam saat ditanya wartawan pada Kamis 25 April 2024.
Baca Juga: Rocky Gerung vs Andi Mallarangeng, Debat Sengit Soal Putusan MK
"PDIP dan PKS ibarat air dan minyak, basis ideologinya sangat berbeda, bahkan bertolak belakang," ucap Umam.
Bahkan menurut Umam jika PDIP dan PKS memutuskan untuk menjadi oposisi hal ini malah menguntungkan pemerintahan Prabowo-Gibran karena kekuatan oposisi akan terpecah belah.
"Jika PKS dan PDIP menjadi kekuatan oposisi, maka hal itu akan menguntungkan pemerintahan Prabowo-Gibran," ucapnya.
Baca Juga: Rocky Gerung: Tak Didukung PKS Dan Nasdem Untuk Maju Pilkada DKI, Anies Bisa Bikin Partai Sendiri
Apalagi saat ini koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai telah terlalu gemuk untuk bisa menerima PKS atau PDIP untuk bergabung ke dalam pemerintahan.
Diketahui Koalisi Indonesia Maju yang terdiri Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN saat ini memiliki kekuatan parlemen sebesar 43,18 persen.
Dan jika rencana Prabowo yang ingin merangkul PKB dan Nasdem sebelumnya benar-benar menjadi kenyataan maka kekuatan parlemennya akan menjadi sekitar 70 persen.
"Dalam konteks ini, pendekatan Prabowo dengan Nasdem dan PKB setidaknya akan menggenapkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70 persen," ucapnya.
Umam mengatakan dengan kekuatan parlemen sebesar 70 persen maka pemerintahan Prabowo-Gibran dinilai sudah terlalu gemuk sehingga PKS dan PDIP dipastikan disisakan untuk menjadi oposisi.
Artikel Terkait
Gibran Tidak Dapat Satyalancana Tapi Raih Penghargaan Lain, Ungkap Mendagri Tito Karnavian
Pemerintahan Prabowo-Gibran Akan Perpanjangan Proyek Kereta Cepat Whoosh Sampai Surabaya
Tanggapan Politikus Senior Partai Golkar Idrus Marham Terkait Jumlah Kursi Menteri di Pemerintahan Prabowo
AS Disebut Munafik Oleh China: Kritik Terhadap Kemitraan Rusia-China
Rocky Gerung: Tak Didukung PKS Dan Nasdem Untuk Maju Pilkada DKI, Anies Bisa Bikin Partai Sendiri
Rocky Gerung vs Andi Mallarangeng, Debat Sengit Soal Putusan MK