Bisnisbandung.com - Politik Indonesia selalu penuh dengan drama dan perubahan cepat mendapat tanggapan dari pengamat politik Rocky Gerung.
Dalam perbincangan terbaru Rocky Gerung tokoh intelektual kontroversial, memaparkan pandangannya tentang dinamika politik tanah air.
Dikutip dari youtube VIDEOLINEc, Rocky Gerung menyampaikan pemikiran-pemikiran yang memicu diskusi dan refleksi mendalam terkait Hak Angket.
Baca Juga: Megawati dan Red Sparks Bikin Haru Kapten Lee So Young, Kemenangan Pink Spiders Haya Awal
Rocky Gerung menggarisbawahi kemungkinan kembalinya Jokowi dalam panggung politik dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Menurutnya, dalam tujuh bulan ke depan, Jokowi mungkin akan mendapatkan kembali kekuatannya politiknya.
"Karena masih banyak ante-antekya," ungkap Rocky Gerung.
Hal ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk dinamika politik internal dan dukungan politik yang masih tersedia.
Baca Juga: Usai Dikalahkan Pink Spiders Megawati dan Red Sparks Tuai Komentar Netizen Korea
Rocky Gerung menjelaskan "Ade Armando partainya maksudnya dapat 2,8% ya itulah suara Jokowi memang cuman itu suaranya".
"Jadi Gibran berapa 2,8% Sama aja artinya Gibran hanya menambah 2,8% pada Prabowo," tambahnya.
Namun, Rocky Gerung menekankan bahwa dukungan politik yang diberikan oleh pihak seperti Gibran tidak signifikan dalam menambah basis dukungan Jokowi.
Dalam analisisnya, persentase suara yang ditambahkan oleh Gibran tidak begitu berarti dalam gambaran keseluruhan dukungan terhadap Jokowi.
Tidak hanya itu, Gerung juga menggarisbawahi prioritas dalam protes yang sedang terjadi saat ini.
Baca Juga: Megawati DKK Dipaksa Ucapkan Sayonara Final, Semifinal Pink Spiders vs Red Sparks Gagal Kefinal
Artikel Terkait
Otto Hasibuan: Sengketa Pilpres Harus Ditujukan ke Bawaslu, Bukan MK
Perspektif Rocky Gerung, Konstitusi Sebagai Bendera Melawan Kekuasaan Absolut
Habiburokhman: Hubungan Prabowo-Megawati Tak Terganggu oleh Konflik Partai
Habiburokhman Pastikan Jokowi Akan Terlibat dalam Penyusunan Kabinet Prabowo
Menko PMK Kritik Usulan KPK, Hentikan Penyaluran Bansos Jelang Pilkada Kurang Bijak
Ini Alasan Ganjar Pranowo Tolak Jabatan Menteri di Pemerintahan Prabowo-Gibran